Letjen TNI (Purn.) Sjafrie Sjamsoeddin resmi dilantik sebagai menteri pertahanan ke-27 oleh Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, pada hari Senin. Â Ia akan melanjutkan kepemimpinan yang sebelumnya diemban Prabowo.
Sjafrie  Sjamsoeddin bukanlah sosok yang asing dalam bidang militer dan pertahanan Indonesia. Sebelum menduduki jabatan tersebut, Sjafrie telah berperan sebagai penasihat khusus Prabowo di Kementerian Pertahanan. Sjafrie juga dikenal akrab dengan Prabowo, mengingat mereka adalah teman satu angkatan di TNI AD. Sjafrie merupakan teman Prabowo sesama taruna Akabri Darat di Lembah Tidar, Magelang. Meski Prabowo masuk pada 1970 dan Sjafrie pada 1971, keduanya lulus bersama pada tahun 1974.
 Profil Singkat Sjafrie Sjamsoeddin
Letnan Jenderal (Purn.) Sjafrie Sjamsoeddin lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada tanggal 30 Oktober 1952. Sjafrie memiliki seorang istri bernama Etty Sudiyati dan dikaruniai dua orang anak. Sebagai tokoh penting dalam dunia militer Indonesia, ia memiliki latar belakang yang mengesankan sebagai lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) tahun 1974. Ayahnya yakni Letkol (Purn) Sjamsoeddin Koernia, adiknya juga anggota TNI, yakni Marsda TNI (Purn), Maroef Sjamsoeddin.
Riwayat Pendidikan
Letjen Sjafrie Sjamsoeddin dimulai dengan kelulusannya dari Akademi Militer (Akmil) pada tahun 1974. Ia telah menempuh berbagai pendidikan kemiliteran, termasuk Sesarcabif, Dik PARA, Dik PARA Utama, Dik Free Fall, Komando, Dik Pandu Udara, Diklapa I, Diklapa II, Seskoad (1989), Sesko TNI, dan Lemhannas RI.
Riwayat Karier
Perjalanan karier Sjafrie Sjamsoeddin dimulai pada tahun 1975 sebagai Komandan Peleton (Danton) di Grup I Kopassus. Kariernya terus menanjak ketika ia menjadi Komandan Kompi (Danki) II pada 1977-1980 dan Perwira Intelijen Grup I Kopassus pada 1980-1981.
Pada 1991-1993, ia menjabat Wakil Asisten Operasi Komandan Kopassus, kemudian memimpin Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) sebagai pengawal pribadi Presiden Soeharto. Karier militernya mencakup posisi Komandan Korem 061 Suryakencana, Kepala Staf Kodam Jaya, hingga Pangdam Jaya pada 1997.
Ia juga menjabat Sahli Polhukam Panglima TNI pada 1998 dan Koorsahli Panglima TNI pada 2001. Pada 2005, Sjafrie menjadi Sekjen di Departemen Pertahanan dan pada 2010, menjabat Wakil Menteri Pertahanan. Berkat pengalaman panjangnya, ia kini dipercaya menduduki posisi strategis di Kementerian Pertahanan dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
Track Record
Dengan pengalaman panjang di dunia militer, Sjafrie Sjamsoeddin mencatat banyak prestasi, namun juga menghadapi berbagai tantangan. Sebagai Wakil Menteri Pertahanan, ia aktif dalam memperkuat kerjasama internasional dan pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista).
Namun, ia tidak terhindar dari kontroversi. Kebijakan yang diambilnya sering mendapat kritik, terutama terkait transparansi dan akuntabilitas. Masyarakat kini menunggu langkah-langkah yang akan diambilnya, berharap agar setiap keputusan tidak hanya memenuhi ambisi, tetapi juga sesuai dengan harapan rakyat yang menginginkan perubahan.
Kini Sjafrie Sjamsoeddin berdiri di panggung penting, mengemban amanah yang sarat makna. Sebagai Menteri Pertahanan yang baru, ia diharapkan mampu merespons perubahan dalam keamanan nasional dengan kebijakan yang cerdas dan cepat tanggap. Dalam setiap tindakannya, kita berharap ia dapat menjembatani kebijakan yang diambil dengan harapan rakyat, menciptakan pertahanan yang tidak hanya kuat, tetapi juga bermakna bagi bangsa.