Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Perbedaan Kadar Kreatinin dan Ureum Bulan ke 2 dan Bulan ke 3 Pada Pasien Tuberkulosis Terapi OAT

22 Juni 2024   19:12 Diperbarui: 22 Juni 2024   19:44 42 0
Pendahuluan Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri berbentuk basil (batang). Bakteri ini dari kelompok Mycobacterium, yaitu Mycobacterium tuberculosis (M. tuberculosis). M. tuberculosis mayoritas menginfeksi paru. Bakteri ini dapat menginfeksi organ tubuh lain biasanya disebut TBC ekstra paru. Organ yang diserang seperti kelenjar limpa, kulit, sendi, tulang, dan selaput otak. TBC ini menyebar dari droplet melalui udara. Pasien tuberkulosis yang dinyatakan positif harus menjalani terapi menggunakan Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Pengobatan terbagi dalam dua fase, yaitu fase intensif dilakukan selama 2 bulan dengan konsumsi OAT berjenis rifampisin (R), isoniazid (H), pirazinamid (Z), dan etambutol (E) dan fase lanjutan dilakukan selama 4 bulan dengan OAT jenis isoniazid (H) dan rifampisin (R). Rifampisin mampu menimbulkan respon imun dengan menciptakan kompleks imun dan terjadi reaksi inflamasi yang mengakibatkan kerusakan pada interstital ditandai edema interstital dengan kerusakan interstitial pada sel tubulus. Sehingga sangat diperlukan pemeriksaan laboratorium ureum dan kreatinin pada pasien tuberkulosis yang sedang melakukan terapi OAT untuk melakukan skrinning fungsi ginjal ataupun untuk mengetahui kemungkinan derajat kerusakan ginjal.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun