ACEH BARAT DAYA | Malam itu, Teuku Peukan merasakan ada sesuatu yang berbeda. Ada getaran di hatinya yang mengatakan bahwa ini adalah malam terakhirnya. Dia tidak bisa tidur. Dia hanya bisa berdoa kepada Allah agar memberikan kemenangan kepada umat Islam yang berjuang melawan penjajah Belanda.
KEMBALI KE ARTIKEL