Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

"Celotehan Belaka"

10 Mei 2011   15:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:52 49 0
rentetan kisah berjalan lambat namun kukuh membuka babak selanjutnya

zaman ikut merubah dirinya dengan dandanan seolah beradab

yang tabu menjadi santapan nikmat tapi sayang hanya menyisakan kristal rapuh

paling kusesalkan, aku dan mereka turut menjadi budak, menjadi gladiator pemuja kehampaan

sudahlah, melodi keindahan terurai, terganti dengan serabutan kasar lambang kehinaan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun