Tak terkecuali aku.
Aku pernah sangat menginginkan sebuah jalan,
jalan ku kala itu adalah buku dan pena,
kala itu ku nikmati setiap bait kata lalu mengubahnya menjadi kalimat.
ku selami kata demi kata,
ku nikmati bagaimana rasa berbaur dengan gerakan tangan menelusuri sudut-sudut dunia yang belum pernah ku jamah lewat secarik kertas dan sebuah pena. sederhana .