A. Latar Belakang Tahun 2004, Steve Butler dalam bukunya IT Spending: Analyst Views menjelaskan bahwa: Pembelanjaan TI di seluruh dunia diperkirakan tumbuh antara 4% dan 6% setiap tahunnya. US saja tahun 2004 menghabiskan $752 milyar yang diprediksikan meningkat 5.7% pada tahun 2005 atau sebesar $795 milyar. Dari pernyataan dalam buku tersebut, memang tidak dapat dipungkiri dengan semakin berkembangnya teknologi, semakin meningkat pula kebutuhan akan penggunaan IT di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Indonesia juga memiliki budget lumayan besar untuk membelanjakan hardware IT. IT banyak digunakan di mana-mana, dari untuk urusan pemerintahan, sampai kepentingan pribadi lainnya. Pemerintah Indonesia juga menggalakkan penggunaan IT dalam perbaikan pendidikan. Kemudian pertanyaannya adalah, berapa persenkah IT menjangkau sekolah-sekolah atau instansi pendidikan di seluruh Indonesia? Berapakah sekolah yang tidak pernah tersentuh IT dan berapa banyak sekolah yang memiliki IT, tetapi dalam kemiskinan IT, yaitu sedikitnya media IT? Pertanyaan tersebut akan sulit terjawab jika kita tidak dapat melihat kondisi kekinian dan juga kondisi beberapa tahun lalu. Sebagai contoh: SD River Oaks di Oaksville, Ontario, Kanada, merupakan contoh tentang apa yang bakal terjadi di sekolah. SD ini dibangun dengan visi khusus: sekolah harus bisa membuat murid memasuki era informasi instan dengan penuh keyakinan. Setiap murid di setiap kelas berkesempatan untuk berhubungan dengan seluruh jaringan komputer sekolah. CD-ROM adalah fakta tentang kehidupan. Sekolah ini bahkan tidak memiiki ensiklopedia dalam bentuk cetakan. Di seluruh perpustakaan, referensinya disimpan di dalam disket video interktif dan CD-ROM-bisa langsung diakses oleh siapa saja, dan dalam berbagai bentuk: sehingga gambar dan fakta bisa dikombinasikan sebelum dicetak;foto bisa digabungkan dengan informasi. Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Bisakah mencapai keinginan-keinginan yang direncanakan jika pemerataan penggunaan IT saja masih belum dapat dijelaskan. Pada dasarnya, banyak hal yang dapat kita lakukan lebih cepat jika kita mudah dalam memonitoring keadaan dan dengan cepat dapat menganalisisnya. Dengan melihat perbedaan tempat dan luasnya Indonesia serta tersebarnya banyak sekolah dan instansi pendidikan, diharapkan pemerintah tetap dapat memonitor dan mengetahui keadaan dari setiap daerah tersebut, terkait dengan semangat Indonesia untuk memperbaiki pendidikan. Dashboard merupakan salah satu teknologi yang menerapkan teknik Business Intelligent di mana banyak digunakan oleh banyak industri dan perusahaan-perusahaan besar karena manfaatnya dalam memberikan informasi dengan mudah. Dashboard dapat menjadi suatu solusi untuk menangani masalah yang dihadapi oleh pemerintah pendidikan Indonesia dan masyarakat yang kurang mengerti keadaan pendidikan di Indonesia, khususnya di tempat-tempat atau daerah-daerah yang lebih spesifik. Dashboard dapat digunakan untuk segala bentuk atau bidang, termasuk dalam bidang pendidikan dan usaha pemerataan penggunaan IT.
B. Identifikasi Masalah Dengan melihat latar belakang yang ada dan keadaan saat ini, di mana pemerintahan masih belum memahami kondisi dari setiap daerah pendidikan di Indonesia, maka: a. Dashboard seperti apa yang dibutuhkan oleh pemerintah Indonesia, khususnya bagian pendidikan dan pemerataan penggunaan IT di Indonesia? b. Apa saja keuntungan dan kerugian yang ditimbulkan jika dashboard digunakan untuk menangani kasus atau masalah yang dihadapi Indonesia saat ini, yaitu masalah pendidikan dan pemertaaan penggunaan IT di Indonesia?
C. Dasar Teori 1. Business IntelligentDari artikel yang diterbitkan oleh Faza Nailul, dikatakan bahwa Bussiness Intelligent adalah sebuah teknik sistem berbasis komputer yang mana digunakan untuk menggali data dan menganalisa kebutuhan bisnis. Teknologi BI memberikan sebuah gambaran historis, saat ini, maupun prediksi masa depan. Fungsi umum dari teknologi Business Intelligent ini adalah untuk melaporkan, mengolah data, analisis, penggalian data, BPM atau Bussiness Performance management, benchmarking, text mining, dan analisa prediktif. Business Intelligent yang kemudian disebut BI ini memiliki keunggulan dalam penerapannya, dari pengelolaan data sampai decision support making. Teknik inilah yang digunakan dalam pembuatan dashboard.
2. Dashboard Dalam paper Elmi Achelia , Indri Juwita Asmara, Rini Wijayanti, Wildan Maulana, Yan Rianto, dituliskan bahwa dashboard merupakan salah satu solusi untuk penyajian dan visualisasi data. Dashboard adalah suatu model antarmuka sistem informasi yang dianalogikan seperti dashboard sebuah mobil yang mudah untuk dipelajari. Dashboard dapat mengkomunikasikan informasi penting dengan cepat. Setiap pengguna memerlukan akses terhadap informasi yang terstruktur dengan baik dan jelas. Oleh karena itu desain dashboard yang efektif menjadi sangat penting. Sebuah desain yang baik untuk penyajian dan visualisasi data akan memberikan kejelasan mengenai informasi penting yang disampaikan bagi pengguna. Dengan desain yang baik, dashboard yang dibuat akan dapat membantu pengguna dalam mengidentifikasi trend, pola, dan anomali pada data sehingga pada akhirnya dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang efektif. Dari kutipan di atas, banyak diperoleh informasi tentang pentingnya dashboard, yaitu: a. Mempermudah pembacaan informasi dengan antarmuka sistem informasi yang lebih mudah dipahami juga. b. Dapat mengomunikasikan informasi dengan cepat. c. Membantu analisis keadaan dengan cepat sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang efektif. Selain manfaat yang diberikan di atas, terdapat beberapa syarat atau anjuran dalam dashboard, yaitu: a. Tampilan dashboard memudahkan penggunanya dalam membaca informasi, tidak malah menyusahkan. b. Desain dashboard efektif menjadi suatu hal yang sangat penting atau dengan kata lain desain dashboard perlu memperhitungkan sisi ergonomis. Macam-macam dashboard: a. Dashboard strategic Dashboard yang mencakup keseluruhan aspek dari perusahaan, dan mampu untuk ikut menunjang pencapaian strategi keberhasilan suatu perusahaan. Dashboard ini rata-rata memiliki latency yang panjang karena informasi di dalamnya merupakan akumulasi proses dari setiap proses yang dilakukan oleh perusahaan. b. Dashboard tactical Dashboard yang cakupannya tidak seluas strategic, tetapi masih memiliki lebih dari 1 perspektif yang dapat membantu mencapai strategi jangka pendek perusahaan. c. Dashboard operasional Dashboard operasional biasanya hanya terfokus pada 1 perspektif saja. Informasi yang ditampilkan pun lebih cenderung menyoroti kegiatan operasional perusahaan dalam satu bidang. Tujuan dari dashboard operasional ini umumnya hanya untuk membuat peningkatan yang hanya bertahan untuk sementara saja dan seringnya memancing persaingan untuk membuktikan kelebihan dari setiap aspek yang ada di dalam dashboard tersebut. Misalnya, dashboard operasional mengenai kinerja karyawan.
3. GIS Dalam penerapan dashboard yang berhubungan dengan kondisi geografis, dibutuhkan suatu teknologi yang disebut dengan GIS (Geographic Information System), di mana GIS merupakan sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (keruangan). D. Analisis Dashboard merupakan suatu teknologi dan alat yang digunakan untuk memberikan informasi dengan mudah. Hal ini sangat membantu pemecahan masalah yang dihadapi oleh pemerintahan Indonesia tertutama di bagian pendidikan yang ingin memeratakan penggunaan IT di Indonesia. Berikut ini merupakan analisis tentang kelebihan dari penggunaan dashboard: a. Membantu memberikan informasi dari berbagai area di Indonesia tentang data-data sekolah-sekolah dan instansi pendidikan serta penggunaan IT-nya. b. Membantu analisis lebih cepat dari informasi yang didapat sehingga tindak lanjut dari keadaan yang terjadi dapat segera dipikirkan dan direncanakan secepat mungkin. c. Pemerintah tidak perlu sering survey langsung ke tempat hanya untuk sekadar mengetahui seberapa jauh penggunaan IT di suatu lokasi. Hal ini menunjukkan manfaat dalam penghematan dana. d. Informasi yang ditampilkan dalam dashboard dapat diberitahukan kepada masyarakat luas, bahkan diakses langsung, sehingga mereka tahu keadaan persebaran IT di Indonesia dan begitu juga dengan keadaan pendidikannya. Dengan melihat manfaat yang diberikan, kita perlu mengetahui hal-hal apa saja yang dapat dicantumkan dalam dashboard dan dalam rangka mencapai tujuan yang manakah.
Objektif KPI CSF Objektif
KEMBALI KE ARTIKEL