Aku sampai di rumah Roos. Kulihat ia sedang di teras, duduk di kursi jati coklat tua itu sambil membaca buku. Aku tak bergegas menghampirinya, kusembunyikan dulu diriku di balik pohon tanjung yang rimbun di dekat pagar rumah Roos. Pastilah ia tak akan melihatku, dan di sini aku akan terlebih dahulu memandangi kekasihku itu. Roos mengenakan gaun pannier warna biru muda. Dari balik pohon tak berbunga ini aku juga dapat melihat rambutnya yang bergaya gibson menyala keemasan. Kakinya disilangkan, ia nampak sungguh-sungguh membaca buku bersampul warna abu itu. Setelah beberapa saat, ia balik halaman bukunya dengan gerakan yang anggun. Memang cantik kau Roos, dan aku tak kuasa lagi bersembunyi di sini. Ingin segera aku menemuimu.