Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Pengalaman Kuliah di Jurusan Radiologi

29 Juli 2023   22:16 Diperbarui: 29 Juli 2023   22:51 253 2

Hai semuanya, perkenalkan nama saya Fitrah Ramadhan, biasa dipanggil Dekko. Saat ini, saya berusia 19 tahun dan sedang menempuh studi di tingkat dua program studi Radiologi di Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Di sini, saya ingin berbagi pengalaman berharga selama berkuliah. Sejak awal, keyakinan saya tentang perjalanan kuliah menjadi babak baru yang penuh dengan pelajaran dan tantangan telah membuka pintu bagi berbagai pengalaman yang menarik. 

Seperti banyak orang, saya memiliki hasrat dan ketertarikan khusus dalam dunia medis, yang akhirnya membawa saya pada keputusan menentukan untuk memilih jurusan Kedokteran. Namun, takdir berkata lain, dan saya menemukan panggilan saya yang sebenarnya di jurusan Radiologi.

Awalnya, saya mengalami dilema ketika sering kali ditolak oleh perguruan tinggi negeri, dan hal itu membuat saya merasa frustasi dan hampir putus asa. Namun, dalam momen-momen sulit tersebut, saya bersyukur memiliki dukungan tak tergantikan dari orang tua saya, yang selalu berada di samping saya dan mendorong saya untuk tetap semangat. Mereka menyarankan agar saya mencoba mendaftar di salah satu perguruan tinggi swasta di Jogja, yaitu Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Mengikuti saran kedua orang tua saya, saya akhirnya mencoba mendaftar di sana dan memilih jurusan Radiologi. 

Keputusan ini ternyata membuka pintu ke dunia yang menakjubkan. Saya yakin bahwa takdir membawa saya ke tempat yang tepat, dan kini saya telah menemukan panggilan dan passion saya di dunia Radiologi. Pengalaman ini mengajarkan saya untuk tidak menyerah dalam menghadapi rintangan, dan bahwa ada jalan lain yang mungkin membawa kita pada tujuan yang sama. Saya semakin termotivasi untuk terus berjuang dan berusaha menggapai impian, karena saya percaya bahwa perjalanan ini akan membuka lebih banyak peluang dan pengalaman luar biasa di masa depan.

Tanggal 9 Agustus 2021, pukul 17.00 WITA, adalah momen yang tak akan pernah terlupakan dalam ingatanku. Saat itu, aku membuka website PMB Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta dan dengan jelas tertera namaku sebagai mahasiswa baru di Program Studi Radiologi Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta tahun 2021. Kegembiraan meluap dalam hatiku, dan tanpa ragu, aku segera mengurus berkas-berkas yang dibutuhkan untuk pendaftaran ulang.

Tepat pada tanggal 12 September 2021, aku berangkat ke Yogyakarta untuk memulai perjalanan panjang yang selama ini menjadi impian banyak anak-anak di luar sana, yaitu berkuliah. Meski tak mudah sebagai seorang anak yang baru pertama kali pergi jauh dari orang tua, aku selalu mengingat tujuanku datang ke sini untuk berkuliah dan pilihan ini adalah tanggung jawabku.

Karena pandemi COVID-19 yang masih berlangsung, perkuliahan di Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta seluruhnya dilaksanakan secara online, termasuk acara Masa Ta'aruf (MATAF) mahasiswa baru Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta 2021. Bagi saya yang seorang anak introvert, situasi ini ternyata menjadi kesenangan tersendiri. MATAF Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta 2021 berlangsung selama sekitar seminggu, dimulai dari jam 7 pagi hingga 3 sore. Meski lelah, saya merasa senang bisa mengikuti acara ini karena dapat berkenalan dengan banyak teman baru dari berbagai prodi di Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta dan belajar dari pembicara yang hebat.

Setelah mengikuti acara MATAF yang seru, akhirnya tanggal 4 Oktober 2021 menjadi hari pertama kuliah secara daring yang berlangsung hingga bulan November. Ingatan tentang hari pertama masuk kuliah di jurusan Radiologi masih sangat jelas bagi saya. Perasaan campur aduk antara gugup, semangat, dan antusiasme menyelimuti diri saya. Semuanya tampak begitu baru dan menantang, namun saya yakin bahwa ini adalah pilihan yang tepat untuk mengejar mimpi saya dalam dunia medis. 

Meskipun masih dalam masa peralihan dari SMA ke perkuliahan, saya merasakan sedikit tekanan dalam hal penugasan, tapi semuanya bisa diselesaikan. Saya selalu mengingat pepatah yang mengatakan "tidak masalah menyelesaikan sesuatu sambil menangis, asal selesai". Hal ini membantu saya untuk mulai membiasakan diri dengan beban tugas di perkuliahan.

Perjalanan kuliah ini mungkin penuh dengan tantangan dan peralihan yang menguji kesiapan saya, tetapi saya berusaha untuk terus beradaptasi dan belajar. Setiap langkah dan momen dalam kuliah ini adalah bagian dari perjalanan menuju pencapaian mimpi saya di dunia medis. Saya yakin bahwa dengan semangat dan kerja keras, saya dapat melewati setiap rintangan dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih tangguh dan berkembang di dunia Radiologi. Semboyan "nggak apa-apa mengerjakan sesuatu sambil menangis, asal selesai" menjadi sumber inspirasi bagi saya untuk tetap berjuang dan mengejar impian, karena saya percaya hasilnya akan sepadan dengan usaha yang saya lakukan.

Pada tanggal 22 November 2021, aku memulai hari pertama ujian blok ganjil di Prodi Radiologi Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta. Program studi Radiologi ini menerapkan sistem blok ganjil dan genap di setiap semesternya. Meskipun ujian dilakukan secara online dan berlangsung selama seminggu, aku merasa persiapan yang telah aku lakukan jauh-jauh hari dengan belajar telah mempersiapkanku dengan baik.

Kemudian, pada tanggal 6 Desember 2021, hari itu menjadi sangat berkesan bagiku karena perkuliahan akhirnya dilakukan secara offline di kampus. Keberhasilan bisa bertemu langsung dengan teman-teman sekelas yang selama ini hanya bisa berkomunikasi melalui handphone, menambah semangatku untuk mengikuti perkuliahan.

Di hari pertama perkuliahan offline ini, kami belajar banyak sekali materi dasar tentang pesawat sinar-X, termasuk komponennya, cara penggunaan, dan perawatannya. Semua ini sangat baru bagi diriku karena sebelumnya aku masih sangat awam tentang ilmu Radiologi. Namun, alhamdulillah, perkuliahan berjalan dengan lancar di semester ini dan aku banyak sekali mendapatkan ilmu tentang dasar-dasar Radiologi.

Akhirnya, tanggal 17 Januari 2022 tiba, dan itu adalah hari ujian semester genap. Sama seperti pada blok ganjil, aku sudah mempersiapkan semuanya jauh-jauh hari dengan belajar secara giat. Semua usahaku di semester ini, baik pada blok ganjil maupun genap, berbuah manis dengan hasil yang memuaskan, yaitu IPK 3,80. Aku merasa sangat bersyukur karena bisa memberikan yang terbaik di semester ini dan berjanji akan berusaha lebih rajin lagi di semester depan.

Perjalanan kuliahku di Prodi Radiologi Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta telah memberikan banyak pengalaman berharga dan ilmu yang mendalam tentang dunia Radiologi. Semua tantangan dan kesempatan untuk bertemu dengan teman-teman serta dosen telah membentukku menjadi pribadi yang lebih matang dan siap menghadapi masa depan. Saya yakin bahwa setiap langkah dalam perjalanan kuliah ini akan membawa aku menuju pencapaian impian di dunia medis, dan semoga aku bisa terus memberikan yang terbaik untuk masa depan yang lebih gemilang.

Jika dulu mungkin di kampus lain, libur semester diisi dengan liburan, namun bagi kami, mahasiswa tahun 2021, liburan tak menjadi pilihan. Sebagai gantinya, kami diwajibkan mengikuti sebuah kegiatan kampus yang bernama Pespama, yang berlangsung selama 2 minggu. Pespama, atau Pesantren Pemimpin Muda Berkemajuan, merupakan salah satu icon Universitas Aisyiyah Yogyakarta yang menghadirkan sinergi antara berbagai bidang untuk meningkatkan mutu lulusan. Kegiatan ini mencakup aspek akademik dan non-akademik.

Selama Pespama, kami dilibatkan dalam berbagai kegiatan seperti sholat tahajud, sholat subuh, baca Alquran, mendengarkan materi, dan mengerjakan penugasan. Meskipun tahun ini Pespama dilaksanakan secara daring dan online, biasanya acara ini diselenggarakan secara offline di asrama Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta. Namun, berkat Pespama, kami dapat memperoleh banyak ilmu dan melatih disiplin dalam menjalankan sholat tahajud dan tadarus.

Meskipun awalnya libur semester mungkin terlihat sebagai kesempatan untuk bersantai, Pespama membuktikan bahwa liburan bukanlah satu-satunya cara untuk mengisi waktu. Kami belajar banyak hal penting selama kegiatan ini, dan pengetahuan serta kedisiplinan yang kami peroleh akan membantu kami tumbuh sebagai pemimpin muda yang berkemajuan. 

Pespama telah membuka pintu bagi kami untuk mengeksplorasi potensi diri, meningkatkan kualitas ibadah, dan mengasah keterampilan kepemimpinan. Semoga pengalaman berharga ini akan membekas dalam perjalanan kami sebagai mahasiswa Universitas Aisyiyah Yogyakarta dan membantu kami untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat.

Selepas mengikuti kegiatan Pespama, kami, mahasiswa semester 2 prodi Radiologi, diberikan penugasan yang menantang untuk menghafal anatomi manusia. Dalam perjalanan menghadapi tugas ini, kami didampingi oleh seorang mentor anatomi dari kaka tingkat tahun 2020. Bagi saya, hafalan anatomi menjadi salah satu hal tersulit karena ini adalah pertama kalinya saya berhadapan dengan istilah-istilah yang begitu asing, seperti telapak tangan yang disebut carpal, tulang lengan disebut humerus, serta paha yang dikenal sebagai femur, dan masih banyak lagi istilah anatomi lainnya yang terdengar sangat asing.

Namun, melalui usaha dan kesabaran, setidaknya dibutuhkan waktu satu bulan bagi saya untuk dapat menguasai anatomi manusia tersebut.

Salah satu alasan mengapa kami diberikan penugasan untuk menghafal anatomi adalah karena di semester ini, kami telah mendapatkan mata kuliah yang terkait dengan pemeriksaan pasien di instalasi Radiologi. Mengenal dengan baik struktur tubuh manusia melalui anatomi adalah hal yang sangat penting dan mendasari dalam dunia Radiologi. Dengan memahami anatomi manusia, kami dapat memahami bagaimana berbagai organ dan struktur tubuh saling terhubung, sehingga kami dapat melakukan pemeriksaan Radiologi dengan lebih akurat dan efisien.

Meskipun tantangan menghafal anatomi begitu besar dan istilah-istilah yang asing membuatnya sulit, saya menyadari betapa pentingnya pengetahuan anatomi ini dalam karir dan pendidikan kami di bidang Radiologi. Dengan semangat dan tekad, kami akan terus belajar dan berusaha untuk menguasai anatomi manusia dengan baik, karena ini adalah fondasi penting dalam perjalanan kami sebagai mahasiswa Radiologi yang berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan profesional.

14 Maret 2022, sebuah lembaran baru dalam perjalanan panjang perkuliahan terbuka saat melangkahkan kaki memasuki semester 2 kuliah. Semester ini menjanjikan banyak perubahan, karena perkuliahan akan lebih banyak dilakukan secara offline di kampus. Dengan penuh semangat, aku siap memulai petualanganku di semester ini yang dipenuhi dengan materi yang beragam dan menantang.

Materi yang akan kita pelajari di semester ini begitu beragam, mencakup teknik pesawat radiografi, pencitraan rangka atas dan bawah, pencitraan vertebra, pencitraan abdomen dan pelvis, pencitraan thorax dan saluran pernafasan, hingga pencitraan kepala dan gigi. Tidak hanya itu, kami juga akan mempelajari pencitraan sistem gastrointestinal, kegawatdaruratan dan keperawatan Radiologi, serta aspek ibadah, akhlak, muamalah, dan bahasa Inggris untuk bacaan akademik.

Dalam perjalanan kuliah semester ini, aku mendapatkan banyak pemahaman mengenai prosedur pemeriksaan pasien untuk berbagai kasus yang terkait dengan system rangka, abdomen, pelvis, thorax, saluran pernapasan, serta kepala dan gigi. Tak lupa, semester ini juga akan menjadi momen penting karena kami akan mengikuti osce atau ujian praktikum pertama kali sesuai dengan materi yang telah dipelajari. Ujian ini membagi kami menjadi dua stase, yaitu stase Teknik Pemeriksaan dan stase Kualitas Citra.

Tak bisa dipungkiri, osce menjadi momen yang seru sekaligus menegangkan. Setelah mengikuti empat hari ujian ini, akhirnya pengumuman kelulusan osce keluar, dan hasilnya menyenangkan karena aku dinyatakan lulus untuk semua stase yang diujikan. Keberhasilan ini merupakan hasil dari persiapan dan kerja keras yang telah kulakukan.

Tak hanya itu, kegembiraanku semakin bertambah saat mengetahui nilai IPK untuk semester ini. Aku bersyukur karena berhasil mendapatkan hasil yang memuaskan dengan IPK 3,82, mengalami peningkatan dari semester sebelumnya. Semua ini berkat dedikasi dan kerja kerasku selama semester ini, dan rasa senang tak terhingga menyelimuti hatiku.

Semester ini telah memberikan banyak pelajaran berharga, baik dalam hal akademik maupun kepribadian. Aku berkomitmen untuk terus berusaha dan memberikan yang terbaik dalam perjalanan kuliah selanjutnya. Dengan semangat dan optimisme yang tinggi, aku yakin masa depan cerah menanti di depan mata, dan aku akan terus belajar dan berkembang untuk mencapai impian di dunia Radiologi yang telah menjadi hasratku sejak awal.

Tanggal 2 Oktober 2022, aku bersiap-siap untuk menyambut semester baru yang akan dimulai besok. Saat membuka SIMPPT (Sistem Informasi Pengelolaan Penataran dan Pengajaran) untuk melihat jadwal kuliah, aku sangat terkejut melihat bahwa kelasku telah berubah. Awalnya, aku merupakan mahasiswa kelas kecil B4, tetapi sekarang tertera jelas di SIMPPT milikku bahwa aku berada di kelas B3. Rasa takut dan penasaran muncul di benakku, ingin tahu mengapa kelasku bisa berubah.

Aku segera mengkonfirmasi hal tersebut ke pihak akademik, dan ternyata memang benar aku telah dipindahkan kelas. Alasannya adalah beberapa mahasiswa terlambat melakukan pendaftaran ulang, sehingga jumlah mahasiswa di beberapa kelas menjadi tidak seimbang. Universitas pun melakukan perubahan jumlah mahasiswa agar semua kelas memiliki jumlah yang seimbang.

Meskipun ada penjelasan rasional di balik perubahan ini, aku merasa sedikit bersedih karena aku akan berpisah dengan teman-teman yang selama ini telah aku anggap keluarga dan bersama-sama berjuang sejak semester 1 dan 2. Di semester 3 ini, aku akan memulai kisah baru dengan kelas B3. Aku berharap bisa beradaptasi dengan cepat di kelas baru ini dan memulai hubungan yang baik dengan teman-teman sekelas yang baru. Meskipun perpisahan dengan kelas lama terasa sedih, aku percaya bahwa kesempatan untuk bertemu dan berinteraksi dengan teman-teman baru akan membuka peluang baru dan pengalaman berharga di perjalanan kuliahku. Semangat dan optimisme tetap ada untuk menjalani semester baru ini dengan baik dan sukses.

Pada tanggal 5 Oktober, aku menghadapi perkuliahan perdana di kelas baru dengan materi yang juga baru. Rasanya seperti kembali menjadi mahasiswa baru, sulit bagiku untuk cepat beradaptasi dengan teman-teman baru, dan aku menyadari bahwa butuh waktu setidaknya 2-3 bulan bagi diriku untuk akhirnya bisa beradaptasi sepenuhnya dengan lingkungan dan teman-teman di kelas baru.

Di semester ini, kami mempelajari banyak mata kuliah menarik, antara lain pencitraan sistem urinari, pencitraan sistem reproduksi, pencitraan sistem sirkulasi dan saraf, computed tomography (CT) scan, magnetic resonance imaging (MRI), ultrasonografi (USG), pendidikan kesehatan masyarakat, kemuhammadiyahan dan ke'aisyiyahan, English for academic conversation, serta kewirausahaan. Semua materi tersebut masih terasa awam bagiku, terutama karena alat-alat yang diperlukan untuk memahami materi tersebut belum tersedia di kampus. Namun, kami tidak patah semangat dan mencari sumber lain seperti YouTube, Google, dan buku untuk memahami materi dengan sebaik-baiknya.

Di semester ini juga, banyak pengalaman berharga yang telah menambah pengetahuan saya tentang dunia Radiologi. Salah satu momen bersejarah adalah saat pertama kali saya menggenggam dan mengoperasikan alat USG, yang sebelumnya hanya bisa saya lihat melalui video di platform YouTube. 

Selain itu, mata kuliah Pendidikan Kesehatan Masyarakat memberikan tugas yang menarik, yaitu melaksanakan penyuluhan tentang bahaya radiasi. Kami melakukan penyuluhan ini di salah satu Sekolah Menengah Atas di Yogyakarta, di mana kami berusaha memberikan pemahaman yang baik kepada siswa-siswa tentang pentingnya keselamatan dan pencegahan risiko radiasi. Semua pengalaman ini telah memberi kontribusi besar dalam perkembangan pengetahuan dan keterampilan saya di bidang Radiologi serta memberikan pengalaman berharga dalam berkomunikasi dan berbagi pengetahuan kepada orang lain.

Meskipun banyak tantangan di semester ini, aku sangat menyukai materi-materi baru ini. Aku merasa tertantang dan semangat untuk memahaminya. Di samping beradaptasi dengan lingkungan dan materi baru, aku juga menghadapi tantangan kesehatan karena kesehatanku menurun dan sering sakit di semester ini. Meskipun begitu, aku tidak menyerah dan tetap berusaha semaksimal mungkin.

Sangat bangga pada diriku karena berhasil menyelesaikan semester ini dengan hasil yang memuaskan. Meskipun ada berbagai kendala dan rintangan, aku tetap teguh pada komitmenku untuk belajar dan berprestasi. Aku menyadari bahwa perjalanan ini belum berakhir, karena di semester depan akan menjadi semester yang paling sibuk dengan persiapan menghadapi kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) di rumah sakit.

Semester depan akan menjadi tantangan yang lebih besar, namun aku siap menghadapinya dengan persiapan yang matang. Aku akan terus berusaha dan belajar untuk mencapai tujuan akademikku dan menggapai mimpi dalam bidang Radiologi. Semoga setiap usaha yang dilakukan akan berbuah manis dan membawa kesuksesan di masa depan.

Di semester ini, saya akan mempelajari banyak hal baru di dunia Radiologi serta beberapa mata kuliah universitas seperti kedokteran nuklir dan pencitraan hibrida, jaminan mutu, radiobiologi dan radioterapi, bioetik, islam dan ipteks, English for academic writing, serta Bahasa Indonesia. Rasa terkejut dan semangat menyelimuti diri saya saat mengetahui bahwa kami akan mempelajari mata kuliah Bahasa Indonesia. Sudah lama sekali sejak SMA kelas 3 saya belajar Bahasa Indonesia, sehingga semangatku untuk mengasah kembali kemampuan bahasa ini begitu tinggi.

Namun, memasuki semester 4 ini, saya merasa seperti berada di tengah-tengah lautan tugas yang datang dengan derasnya. Perasaan campur aduk antara antusiasme dalam mempelajari hal-hal baru, tetapi juga tantangan besar dalam menghadapi beban tugas yang semakin meningkat. Namun, saya tidak patah semangat dan siap menghadapi segala tantangan tersebut.

Di semester ini, aku banyak bertemu dengan dosen-dosen baru yang belum pernah saya temui selama berkuliah di Radiologi. Salah satunya adalah ibu Mutia Sukma, M.A., dosen mata kuliah Bahasa Indonesia. Beliau menjadi salah satu dosen favoritku di semester ini karena kemampuannya menyampaikan materi dengan mudah dipahami. Aku sangat berterima kasih kepada beliau dan para dosen lainnya yang telah memberikan kami materi yang bermanfaat di semester ini. Meskipun kadang kami dan teman-teman lainnya mungkin pernah melakukan hal-hal yang kurang menyenangkan, aku berharap beliau dan para dosen dapat memaklumi kami.

Meskipun bagi sebagian orang, bahasa Indonesia mungkin dianggap sebagai bagian yang membosankan, terutama dalam mata kuliah di jurusan kesehatan, namun bagi saya, mata kuliah bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat penting. Saat menyusun tugas akhir dan dalam profesi kesehatan, kemampuan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar menjadi hal yang sangat krusial.

Mengingat profesi kesehatan menuntut kita untuk berkomunikasi secara efektif dengan masyarakat, kemahiran dalam bahasa Indonesia akan membantu kita menyampaikan informasi dengan jelas dan tepat. Oleh karena itu, saya menyadari bahwa mata kuliah bahasa Indonesia memiliki peran yang signifikan dalam membentuk keterampilan berkomunikasi dan kesiapan saya dalam berkarir di bidang kesehatan.

Sejak memasuki dunia perkuliahan di jurusan Radiologi, saya telah dibawa dalam perjalanan menarik yang penuh pengetahuan dan tantangan. Setiap langkah yang saya ambil membuka jendela baru tentang keajaiban teknologi medis dan potensi besar yang dimiliki oleh dunia Radiologi dalam mendiagnosis dan mengobati penyakit. Semua pengalaman ini membuatku semakin yakin dengan pilihanku untuk mengejar cita-cita menjadi seorang aplikan dan dosen di bidang Radiologi. Aku berkomitmen untuk terus bekerja keras demi meraih impian ini dan berkontribusi bermanfaat bagi diri saya dan masyarakat sekitar. Semoga setiap langkahku membawa kesuksesan dan kebermanfaatan di masa depan.


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun