Pengunjung kafe sederhana di pinggiran kota ini masihlah sama. Hanya gadis berambut ikal alami di meja dekat pintu masuk yang menjadi penambah. Laki-laki gitar, gadis bermantel coklat lusuh, bapak berjas hitam, dan aku. Sudah seminggu aku kemari dan mereka yang kusebutkan sebelumnya menjadi pengunjung tetap.Â
KEMBALI KE ARTIKEL