Dalam menjalankan tugasnya, Jenderal Andika Perkasa telah membuat keputusan-keputusan berani yang mendapat beragam tanggapan di masyarakat. Satu di antaranya adalah kebijakannya yang mengizinkan keturunan PKI untuk mendaftar sebagai anggota TNI. Meskipun menuai kontroversi, beliau menegaskan bahwa tindakan ini sesuai dengan aturan yang berlaku tanpa adanya larangan tertulis terkait hal tersebut.
Tak hanya itu, Jenderal Andika juga menghapuskan tes renang, tes akademik, dan tes keperawanan bagi calon prajurit TNI dengan tujuan memperluas kesempatan bagi mereka dan menghindari diskriminasi serta penularan penyakit menular.
Dalam hal kerja sama militer, upaya Jenderal Andika Perkasa dalam meningkatkan kolaborasi antara Indonesia dan Singapura mencatatkan kesuksesan melalui berbagai latihan bersama. Penguatan pertahanan wilayah dan peningkatan profesionalisme prajurit menjadi fokus utama kebijakan kepemimpinannya.
Meskipun gaya kepemimpinannya terkesan keras, Jenderal Andika Perkasa tetap mendahulukan pentingnya kerja sama antara TNI, pemerintah, dan masyarakat. Hal ini menggambarkan komitmen beliau untuk memastikan TNI menjalankan tugas sesuai peraturan yang telah ditetapkan.
Perbandingan dengan Marsekal Hadi Tjahjanto menunjukkan perbedaan fokus dalam kepemimpinan keduanya. Meskipun demikian, keduanya memiliki kesamaan dalam pendekatan bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kepercayaan dan kesadaran terhadap TNI.
Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa memiliki peranan penting dalam memperkokoh TNI melalui kepemimpinan yang tegas sambil tetap fokus pada peningkatan kemampuan TNI dalam menghadapi ancaman keamanan nasional. Selain itu, kerja sama militer dengan negara lain juga menjadi fokus utama dalam kepemimpinannya.