Pranggg!!!
Cermin itu retak. Menyisakan serpihan kaca berserakan di lantai kamar. Barusan seorang laki-laki berhasil mengelak dari lemparan high heels sang istri dan cermin tak bersalah itulah yang terkena sasarannya. Namun selanjutnya ia hanya mampu berdiri mematung. Menghadapi tangis seorang perempuan cantik yang sudah dinikahinya selama enam tahun.
“Pergi!! Ceraikan Aku!!!”
Hening sejenak. Kembali hanya suara isakan yang terdengar. Laki-laki itu pun melengos pasrah.
“Baik, Ayu…. Bila memang itu maumu, pengacaraku yang akan mengurus semuanya…” jawab laki-laki itu datar, sebelum sosoknya menghilang di balik pintu.
Tinggal perempuan itu sesunggukan sendirian. Tubuhnya bagai tanpa darah. Hatinya remuk redam, persis seperti serpihan-serpihan cermin tersebut. Bagai tak ada lagi mentari esok pagi dan hidup berhias pelangi. Yang tertinggal hanya badai hati dan segumpal kenyataan sepahit empedu.