Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Tentang Anak, Kita Berdua, dan Rahasia-Nya

27 Juli 2010   14:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:33 289 0
Susan menelungkup sambil sesunggukan. Tanpa melepas high heels, tanpa menyalin pakaian terlebih dahulu. Tasnya pun dibiarkan tergeletak di karpet kamar. Henri tahu, pasti telah terjadi sesuatu di arisan tadi.

“Ada yang nyinggung-nyinggung lagi?” Henri duduk di tepi bed, di samping istrinya. Diusapnya lembut rambut Susan penuh cinta.

“Aku lelah, Mas…. Bu Mervi itu, suka banget nyindir-nyindir!!!” ucap Susan dengan suara serak. “Apa Tuhan sedang mempermainkan kita, Mas? ”

“Tuhan sedang menguji hamba-Nya, Sayang… bukan mempermainkan… Ingat, kita adalah milik-Nya. Bersyukurlah dengan apapun yang diberikan-Nya….”

“Iya, Mas bisa ngomong begitu karena Mas laki-laki! Dalam pandangan masyarakat, yang sering dipersalahkan adalah perempuan… Lihat! Banyak tuh laki-laki yang kawin lagi dengan alasan gak punya keturunan. Padahal belum tentu yang salah itu istrinya…”

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun