Berikut penuturan rekan Tanwir melalui akun facebooknya:
Tadi malam - Kamis malam Jumat Kira-kira jam 21.45, Saya dan istri saya terbangun karena suara hp-ku berdering. Coba lihat siapa menelphone ?
"Bude" dalam hati saya ini pasti informasi gunung kelud
Terdengan suara "gunung Kelud sudah status awas-jangan tidur dan bangunkan anak-anak.
Ya-ya jawabku, percakapan selesai.
Ada sms masuk dari seorang teman kantor "Status awas jangan tidur" ok jawabku
Waktunya beraksi : kompor, air munim, gelas2, piring, pakaian2 yang ada di dapur saya masukkan ke ruang tengah rumah karena kondisi atap dapur kami kelihatan tdk memungkinkan menampung beban pasir.
masih ada waktu saya keluar membeli agua gelas, Alhamdulillah aguanya dapat.
Kira2 jam 22.45 atau hampir jam 23.00 hp-ku berdering lagi
"Gunung Kelud meletus - gunung Kelud meletus"
Lengan kanan saya seperti mau merinding
Berusaha untuk tenang dan penasaran seperti apa sih kalo gunung Kelud meletus ?
Akhirnya ku keluar rumah mendapati tetangga 2 - 3 orang juga ingin menyaksikan. Saya naik keatas loteng depan menghadap utara berusaha mencari-cari warnah merah api letusan
Akhirnya ku melihatnya petir menyambar-nyambar, Dentuman dan gemuruh terdengar berkali-kali, Awan hitam mulai naik kearah atas kami, Rembulan mulai tertutup. Saya dan 2 orang tetangga saya turun dari loteng
Masuk kedalam rumah terdengar suara gerimis hujan pasir, Letusan kelud kali ini mengarah ke Barat, Kami di Selatan Kelud ALHAMDULILLAH
Saya, keluarga saya, tetangga saya, teman2 sekantor saya ALHAMDULILLAH AMAN
AMIN AMIN AMIN