Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Artikel Utama

Koin untuk Solihin

27 Februari 2010   00:00 Diperbarui: 6 Juli 2015   04:55 546 0
[caption id="attachment_82418" align="alignleft" width="300" caption="Solihin digendong ibunya"][/caption] Pemerintah memang tidak bisa diharap. Tahu ada warganya yang miskin terkena musibah, diam saja. Itulah yang dirasakan Syarifuddin, warga Kampung Rawaweh, Kelurahan Kotabumi Udik, Lampung Utara. Buruh upahan di Pasar Pagi Kotabumi ini sedang pusing tujuh keliling mencari cara menyelamatkan Solihin, anaknya yang sakit parah. Bocah berusia 4 tahun itu jantung dan hatinya membengkak sehingga perutnya membuncit seperti balon. Dokter bilang, dia kena thalasemia. Ini penyakit serius. Penyakit kelainan darah merah. Produksi sel darah merahnya tidak baik dan gampang pecah sehingga cenderung kena anemia. Sebetulnya, Syarifuddin dan Alfiah, orangtua Solihin sudah mengetahui anaknya menderita seperti itu sejak dua tahun lalu. Tetapi mereka tak kuasa membawanya ke rumah sakit lantaran tak punya uang. Mereka pernah membawa Solihin ke Rumah Sakit Ryacudu Kotabumi. Dokter Haryo menyebutkan, penderita thalasemia harus menjalani transfusi darah seumur hidup. Pihak rumah sakit juga menyarankan Solihin dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. [caption id="attachment_82420" align="alignright" width="300" caption="Membantu Solihin, warga bentuk posko peduli"][/caption] Membayangkan harus menyiapkan uang banyak, orangtuanya membawa kembali Solihin pulang. Syarifudin dan Alfiah menyerah. Jangankan memboyong anaknya berobat ke Jakarta, untuk makan sehari-hari saja mereka kesulitan. Penderitaan Solihin rupanya mengetuk hati para tetangganya. Pertengahan Februari lalu mereka membawa Solihin ke Rumah Sakit Ryacudu, Kotabumi. Tetapi karena kondisi bungsu dari tiga bersaudara itu tak kunjung membaik, orangtuanya kembali membawa dia pulang. Di rumah, kesehatan Solihin memburuk. Dia mulai kena sesak nafas. Warga pun menggalang dana demi mengantar anak ini berobat ke Jakarta. Sementara Pemerintah Kabupaten Lampung Utara seolah tidak tahu ada warganya menderita. Seperti dukungan untuk Prita Mulyasari, warga mengumpulkan koin peduli Solihin. Atas simpati dari para tetangganya itu, Rabu pagi, 24 Februari Solihin bisa diberangkatkan ke Jakarta, untuk berobat. Dengan haru para tetangga mengantar Solihin menuju mobil pinjaman yang akan membawanya ke Jakarta. Kesehatan bocah itu terus menurun. Tetapi selama perjalanan, dia tampak tenang dalam gendongan ibunya. [caption id="attachment_82423" align="alignleft" width="300" caption="Sesaat sebelum berangkat ke Jakarta"][/caption] Syarifuddin membawa anaknya ke Jakarta dengan modal nekad. Mereka tidak berbekal cukup. Uang pemberian warga hanya bisa untuk ongkos ke Ibu Kota. Buruh miskin itu berharap nanti Menteri Kesehatan peduli atas penderitaan anaknya. Jumat pagi Solihin mulai menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta setelah menunggu dua hari. Rumah sakit ini hampir menolak merawat bocah malang itu karena alasan birokrasi. Kesulitan itu teratasi setelah  anggota Komisi IX DPR-RI Chusnuniah memberikan jaminan. Sementara di Lampung Utara, warga mendirikan Posko Peduli Solihin. Sampai Jumat sore, mereka baru berhasil mengumpulkan koin sebanyak Rp500.000. Posko akan terus menggalang dana masyarakat. Mereka berharap simpati mengalir deras sehingga Solihin dan keluarganya bisa benar-benar terbantu. Para relawan memastikan jumlah koin sumbangan bertambah banyak dalam beberapa hari ke depan. Sebab, aksi peduli akan terus digelar. Tim peduli Solihin mengonsentrasikan pengumpulan sumbangan di pusat-pusat keramaian dan perumahan. Ada ibu rumah tangga yang rela memberikan uang koin tabungan anaknya dan berharap Solihin segera sembuh. Tidak mau kalah dengan orang dewasa, puluhan anak di kolam renang pun memberikan sumbangan. Siapa lagi mau peduli? Baca juga:

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun