Game online telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari generasi Z, yang tumbuh di era teknologi digital yang maju. Dengan popularitasnya yang terus meningkat, game online menawarkan hiburan dan sarana pelarian dari kenyataan. Namun, di balik manfaat tersebut, muncul kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap kesehatan mental.Â
Banyak remaja dan dewasa muda menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar, yang sering kali menyebabkan gangguan tidur, kecemasan, dan bahkan depresi. Intensitas permainan dan tekanan untuk terus berkembang di dalam game dapat menambah stres, terutama bagi mereka yang menghadapi tuntutan akademis atau pekerjaan. Lebih jauh lagi, interaksi di dunia maya tidak selalu positif; fenomena seperti cyberbullying, toxic behavior, dan kecanduan game bisa semakin memperburuk kondisi mental para pemain muda. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa penggunaan game online secara berlebihan dapat mengurangi kemampuan sosial di dunia nyata. Ketergantungan pada game untuk mendapatkan kebahagiaan atau pelarian dapat mengisolasi seseorang dari pertemanan dan interaksi sosial yang nyata. Hal ini berpotensi meningkatkan perasaan kesepian dan keterasingan. Game online memang dapat memberikan manfaat berupa hiburan dan interaksi sosial, tetapi dampaknya terhadap kesehatan mental tidak boleh diabaikan, terutama bagi generasi Z yang lebih rentan terhadap kecanduan dan gangguan psikologis. Saat waktu bermain tidak terkendali, risiko gangguan tidur, stres, dan kecemasan meningkat, serta interaksi negatif seperti cyberbullying dapat memperburuk kondisi mental. Oleh karena itu, perlu adanya keseimbangan antara waktu bermain game dan aktivitas lain yang lebih sehat untuk menjaga kesejahteraan mental.
KEMBALI KE ARTIKEL