Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Teroentoek Puan

6 Juni 2021   20:00 Diperbarui: 5 Juli 2021   14:21 94 3
Demi detik-detik yang senantiasa berdetak--
entah itu waktu yang ulung ataupun jantung,

Demi ruang-ruang yang kerap dipenuhi riang--
entah itu semesta ataupun segenap jiwa,

Dan demi setiap alur yang selamanya mengalir--
entah itu yang teratur ataupun yang melantur.

Sungguh, aku mencintaimu Puan.

Aku mencintaimu dengan sederhana--
lebih sederhana dibanding milik Sapardi.

Aku juga bersumpah cintaku hanya untukmu Nona--
melebihi sumpah milik Nizar Qabbani.

Dan sungguh, aku mencintaimu dengan tulus--
tanpa imbalan ataupun balasan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun