- Definisi Islam NusantaraÂ
Sejumlah para pemikir Islam mempresentasikan pemikirannya terhadap Islam Nusantara, yakni bahwa Islam Nusantara adalah corak Islam dengan corak Indonesianya sendiri. Makna corak Indonesia sendiri menyatakan bahwa Islam Nusantara hanya terdapat di Indonesia dan Islam Nusantara adalah campuran dari Islam teologi dengan norma norma tradisional, masyarakat pribumi, adat istiadat dan juga  budaya di Indonesia.
Sebelum munculnya Islam, masyarakat nusantara (wilayah Indonesia masa kini) menganut berbagai agama. Berikut adalah beberapa agama yang ada di Nusantara sebelum penyebaran Islam: 1) Agama Hindu-Budha berkembang di Nusantara sebelum kedatangan Islam.Â
Agama Hindu-Buddha mendapat pengaruh kuat dari India dan dianut oleh kerajaan-kerajaan seperti Kutai, Sriwijaya, Majapahit dan Singhasari. Agama Hindu-Buddha memiliki banyak candi dan tempat suci yang masih dapat ditemukan di seluruh Indonesia. 2) Animisme dan dinamisme banyak dipraktikkan masyarakat Nusantara sebelum tersebarnya agama-agama dunia.Â
Animisme dan kepercayaan pada roh adalah bagian dari kehidupan manusia bahkan sebelum kedatangan Islam. 3) Sistem kepercayaan leluhur merupakan bagian dari kehidupan suku-suku seperti Toraja, Batak dan Dayak di Indonesia.
Ritual dan upacara sering dikaitkan dengan siklus alam dan kehidupan. Sebelum agama dunia tiba, masyarakat Nusantara memiliki kepercayaan yang kuat terhadap alam dan lingkungan mereka.Â
Keragaman budaya dan kepercayaan di Nusantara juga ditunjukkan oleh agama-agama sebelum Islam. Perlu diingat bahwa ini adalah gambaran umum dari agama-agama yang ada di Nusantara sebelum kedatangan Islam, dan adat istiadat dan kepercayaan masyarakat dapat berbeda-beda di berbagai wilayah Indonesia.
- Masuknya agama Islam ke NusantaraÂ
Sejak abad pertama Masehi, ada beberapa jalur perdagangan dan pelayaran antara pulau dan daerah. Di wilayah timur yang meliputi pantai selatan Cina dan pulau-pulau di India timur, sudah ada hubungan perdagangan dengan orang Arab. Pedagang Arab memasuki nusantara melalui laut, rute dari Aden (sebuah kota di Yaman) ke pantai ke Muscat (ibu kota oman), Siraf (kota di Iran), Guadar (kota pelabuhan di Pakhistan), Daibul dan Pantai Malabar, yang melingkupi Quilon, Gujarat, dan Kalikut, dan selanjutnya menyisir sebuah Karamande (pantai). Seperti saptaagram. ke Chittagong (sebuah pelabuhan yang besar di Bangladesh), Akyab (sekarang Wilayah Myanmar), Selat Malaka, Peureulak (Aceh Timur), Lamno (Pantai Aceh Barat), Barus, Padang, Banten, Cirebon, Demak, Jepara, Tuban, Gresik, Ampel , Makassar, Ternate Tidore, dan Ternate.
Nekara perunggu merupakan bahan dagangan yang terkenal dari Vietnam. Nekara ini menyebar di pelosok Nusantara. Perdagangan ini (nekara), berasal dari berita Cina pada abad pertama masehi yang menyebut Jawa, Kalimantan, Sumatera.Â
Yang paling penting ialah, Maluku termasuk daerah yang menarik bagi para pedagang karena Maluku menghasilkan beberapa rempah yaitu cengkeh dan pala. Setelah rempah-rempah ini dijual, dibawa ke pulau Sumatera dan Jawa, kemudian dipasarkan ke orang asing (pedagang) dan dibawa kembali ke negara asalnya.
Bahan baku yang dikenal selanjutnya adalah kapur barus. Hal ini berasal dari India kuno, yaitu dari awal abad hingga abad ke-7 M. Pedagang asing sering mengunjungi beberapa pelabuhan, seperti pelabuhan di Aceh (Lamur), Barus, dan Palembang.Â
Sementara di Pulau Jawa mencakup Gresik dan Sunda Kelapa. Pada tahun 674 M, Kolonial Arab hadir di wilayah barat Pulau Sumatera. Kabar dari Cina melaporkan bahwa seorang Arab telah menjabat sebagai pemimpin koloni Arab di pesisir barat Sumatera. Kemungkinan besar daerah tersebut adalah Barus, tempat di mana kapur Barus diproduksi.
Dari penjelasan di atas dapat diasumsikan bahwasanya kedatangan islam ke nusantara sejak awal abad hijriah. Meskipun sifatnya masih diterima oleh negara asing, penduduk lokal muslim tidak mengenalinya. Jelas, sejarah bagaimana islam datang ke Indonesia akan tetapi masalah di atas adalah kepastian asal usulnya kedatangan, pengangkut, tempat kunjungan, waktu, dan bukti sejarah.Â
Pendapat dan bukti yang berbeda ini telah melahirkan berbagai teori tentang kedatangan Islam di Indonesia. Berdasarkan lokasi tersebut, terdapat lima teori tentang masalah masuknya Islam ke Nusantara, diantaranya yaitu teori Arab, teori India, teori Persia, teori Turki, dan teori China.
- Jalur penyebaran islam di nusantara
Adapun jalur tersebarnya islam di nusantara terdapat beberapa jalur menyebarnya pengaruh Islam yang pada akhirnya memungkinkan Islam menyebar dan tumbuh dengan  pesat di nusantara.Â
Awal masuknya  ke Nusantara yaitu dengan  melalui interaksi dagang para saudagar Arab, Cina dan India. Dari interaksi dagang inilah kemudian para muslim melakukan proses islamisasi melalui banyak macam jalur, yang terdiri dari jalur perdagangan, pendidikan, ajaran tasawuf, kesenian, perkawinan, dan jalir politik.