Perkembangan era digital telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan anak usia dini. Dalam konteks pendidikan, teknologi menawarkan peluang yang belum pernah ada sebelumnya untuk meningkatkan cara kita mengajarkan nilai-nilai moral dan agama kepada anak-anak. Berdasarkan penelitian terbaru, sekitar 85% anak berusia 4 hingga 6 tahun di perkotaan telah terpapar teknologi sejak usia dini (Pusat Studi Anak Digital Indonesia, 2024). Fenomena ini menciptakan peluang sekaligus tantangan dalam pembentukan moral dan nilai agama anak. Penggunaan teknologi yang bijak dapat menjadi sarana untuk menyampaikan nilai-nilai agama dengan cara yang menarik dan interaktif. Namun, di sisi lain, ada risiko yang dapat mengganggu perkembangan sosial dan emosional anak. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan pendekatan pendidikan yang adaptif, di mana teknologi tidak hanya berfungsi sebagai alat hiburan, tetapi juga sebagai media untuk menanamkan nilai-nilai spiritual dan moral yang esensial. Pertanyaannya adalah, bagaimana cara mengintegrasikan teknologi dalam pendidikan moral dan agama sambil tetap menjaga keseimbangan perkembangan anak?
KEMBALI KE ARTIKEL