Kebanyakan di antara kita serta merta menyatakan bahwa apa yang terjadi di Suriah hingga India adalah konflik agama yang murni didasari oleh kebencian atas Islam. Sebagian besar dari kita percaya bahwa konflik berkepanjangan di Suriah yang masih berlangsung hingga saat ini adalah perang antara Islam Sunni dengan Syiah. Meskipun apa yang terjadi di Suriah kini telah menjadi "adu kejantanan" negara-negara adidaya : Amerika, Rusia, Turki, Israel, dan Iran. Begitu pula dengan apa yang terjadi di India. Celakanya, kita beberapa kali salah menunjukkan sikap atas apa yang terjadi pada kaum muslimin di India. Beberapa waktu lalu, tagar "#Hindu_Is_Terrorist" ramai di media sosial Twitter. Dengan santainya kita meramaikan tagar yang memukul rata semua umat Hindu di dunia tersebut, tak terkecuali Hindu Dharma di Bali, sebagaimana orang-orang yang percaya bahwa "
Not all muslims are terrorists, but all terrorists are muslim" yang sama bodohnya. Kita hanya tahu bahwa xenofobik adalah satu-satunya sikap yang bisa kita berikan. Kita tidak mau tau bagaimana umat Hindu dan Sikh yang masih percaya dengan "persatuan India" yang digagas Mahatma Gandhi, melindungi umat muslim di New Delhi selama kerusuhan hingga memempertaruhkan nyawanya. Tidak ada asap jika tidak ada api. Di dunia modern yang serba kompleks, sesuatu tidak terjadi dengan alasan yang sederhana. Oleh karena itu, mengetahui akar dari suatu perkara penting agar tidak mudah tersulut api.
KEMBALI KE ARTIKEL