Time freedom, begitu impian saya sejak dulu.
Saya membayangkan betapa bahagianya saya dengan kebebasan waktu yang saya miliki.
Hal itu membuat saya begitu memilih-milih pekerjaan yang layak menurut versi saya pribadi.
Saya mengupayakan banyak hal dengan maksud keinginan saya berjalan sesuai dengan yang saya impikan. Ketika orang lain menyarankan saya untuk melakukan hal lain saya tepis begitu saja, ketika orang menawarkan peluang saya abaikan begitu saja. Padahal menilaian orang lain terhadap kompetensi, kecocokan, kelayakan, bisa jadi benar.
Di dalam kepala saya yang selalu terngingang adalah saya harus mengerjakan sesuatu yang layak menurut versi saya sendiri. Yang terpenting saya harus bahagia dulu, saya nyaman dulu, saya senang dulu, dan hal-hal lain yang saya rasa menyebabkan saya begitu kehilangan kepekaan.
Karena kerasnya saya pada keinginan saya itu saya kadang merasa begitu terlunta-lunta. Saya merasa mengupayakan banyak hal tapi tidak pernah sampai pada apa yang saya inginkan.