Seseorang sabdakan luka sedari jahanam malam, hingga menggantungkannya lewat lika-liku menuju bulan resah. Dan bintang-bintang terjajah. Sementara mentari dikebiri hari semakin tua. Dia bukan dewa mabuk. Tapi ocehan simpang tiga kian memberinya permadani merah. Warna permadani yang tak biasa baginya. Sebuah warna yang tercelup dari masbah darah, serupa sayatan di kepala.
KEMBALI KE ARTIKEL