Kalimat itu tiba-tiba diucapkan anak kedua saya, Gaizan Ahza, ketika melewati sebuah rumah di seberang jalan pada akhir pekan kemarin. Selama ini, bocah berusia 2,5 tahun ini memang pendengar dan pengingat yang hebat. Dia mampu mengingat ucapan saya, dongeng pengantar tidur ayahnya, juga celotehan kakaknya dengan sangat baik untuk kemudian diucapkannya ulang.