Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

implikasi Islam populis dalam negara kesatuan

20 Desember 2024   11:20 Diperbarui: 20 Desember 2024   11:18 14 0
Karena agama yang diakui di negara yang mayoritas penduduknya adalah muslim, nilai-nilai masyarakat cenderung mengikuti nilai-nilai Islam, meskipun ideologi negara bekerja sama untuk mencapai tujuan nasional. Karena populisme mengakui dan mempertahankan kepentingan masyarakat, negara harus mendukung ajaran Islam. Hal ini menyebabkan munculnya gerakan Islam populis yang memperjuangkan kepentingan dan haknya di negara dan bangsa. Populisme Islam adalah upaya menyatukan berbagai identitas sosial politik Islam ke dalam satu identitas semi universal umat. Konsep umat adalah batas politik atau akhir dari proses diskursif yang menciptakan blok hegemonik atas kekuasaan negara. Variasi dalam kelas, ras, dan etnis disebut sebagai identitas umat. Populisme ini adalah cara untuk menyatukan umat Islam Indonesia dalam pemahaman tentang kehidupan sosial dan politik selama proses pemerintahan negara ini berasal dari keyakinan bahwa sistem tatanan negara harus diubah umtuk mendukung nilai-nilai IslamDalam pandangan Islam, paham populis berarti ketidakpuasan terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab atas perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan yang tidak sesuai dengan keinginan mayoritas populasi muslim. Ketidakpercayaan masyarakat terhadap negara menyebabkan trauma dan ketakutan terhadap kekuasaan. Akibatnya, masyarakat mungkin merasa perlu untuk ikut campur dalam urusan pemerintahan negara bahkan mempertimbangkan untuk menggantikan sistem pemerintahan saat ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun