Diiringi rintihan hujan kala itu, ketika petang yang semakin layu, disambut desah air dibatas kolam berhembus angin yang merdu, kami bertiga duduk santai menunggu kapan dapat pulang selepas magrib, sabtu malam, pukul 19:00 WITA. Berada di lokasi dengan penampilan asri lagi eksotik dibibir pegunungan Gawalise, Kota Palu, saya yang dikawal kawan karibku (wanita) Nia namanya, tengah asik wawancara dengan kawan baru kami, bernama Bimbin, persis baru kami kenal pada waktu yang sama. Terpaku dibuat kondisi yang memaksa, alhasil mengembangkan rasa gelisah, yang kemudian mengugah satu sama lain untuk saling bertanya, diawali dari pertanyaan ringan hingga bernuansa intim terkuras dalam dialog kami.