Pada awal 1990-an, Rwanda adalah negara dengan 85% penduduknya berasal dari suku Hutu, sementara sisanya adalah Tutsi, Twa dan Pigmi. Setelah PD I, Rwanda menjadi perwalian Belgia dibawah mandate Liga Bangsa-Bangsa (LBB). Selama Belgia berkuasa, mereka lebih menyukai suku minoritas Tutsi daripada Hutu. Hal ini memperburuk kecenderungan segelintir orang untuk menindas banyak orang, menciptakan ketegangan yang kemudian meledak menjadi kekerasan bahkan sebelum Rwanda memperoleh kemerdekaannya. Pada 1959, terjadi revolusi Hutu, yang memaksa sebanyak 330.000 orang Tutsi meninggalkan Rwanda dan populasi mereka pun semakin sedikit. Setelah referendum PBB, Belgia secara resmi memberikan kemerdekaan kepada Rwanda pada juli 1962.
KEMBALI KE ARTIKEL