Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Koruptor Perlu Rokok

5 Juni 2011   23:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:50 286 2
[caption id="attachment_114529" align="alignnone" width="106" caption="Merokok membuat anda menjadi boros, sehingga berupaya menutupi dengan jalan apapun"][/caption] Jack Soetopo nampak berang saat membaca artikel Indonesiaku Dibelenggu Koruptor (lihat di http://regional.kompasiana.com/2011/06/05/indonesiaku-dibelenggu-koruptor/#). Ia menulis komentarnya: Aneh Kok Ilmu Politik.Korupsi itu bukan Politik. FISIP UI sudah ngelindur saja KORUPSI itu Adalah KEJAHATAN KRIMINAL ORGANISASI. Jadi Buka Politik Lagi. Dari Dulu sudah di jelaskan, sekarang hanya sekedar bahas membahas seperti Lagu Lama saja.Peran Akademis itu melakukan penelitian yang jelas, siap2 dibalik Organisasi Kriminal ini. itu Tesis nya jangan cuma kulit2 anak SD juga tahu. Lalu di bawah komentar Jack kami menulis timbalannya, "Maklum, Jack, yang bahas orang yang bersentuhan politik tentu menyeretnya ke situ. Coba kalau yang membahas orang yang anti merokok sembarangan, tentu akan membuat seminar ” Sambil Merokok Menghitung Hasil Korupsi”. Sekarang bagaimana menurut anda sekalian? Benarkah pendapat yang mengatakan bahwa mayoritas koruptor itu adalah perokok? Dengan alasan: Pertama: Perokok menghabiskan pendapat murni yang berasal dari gaji dan jerih payah yang halal. Sehingga karena untuk mencukupi kebutuhan yang lainnya, ia harus memenuhi dari berbagai macam cara, dimulai dari "objekan" lainnya; "sabetan lainnya" dan "lain-lainnya". Kedua: Perokok harus mempersiapkan dirinya seandainya ia kelak menghadapi penyakit yang sulit diobati, seperti kanker paru, lemah syahwat, dan lainnya. Ketiga; Perokok merasa inspirasinya untuk melakukan pekerjaan tidak terbangun karena tidak dibantu oleh zat halusif dari rokok, sehingga ia perlu  membeli rokok dari budget yang seharusnya ia pergunakan untuk membeli kebutuhan keluarga dan keturunannya (dan mungkin dengan alasan untuk beramal). Keempat: dan lain-lain yang anda sekalian bisa tambahkan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun