Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Literasi Digital Sebagai Alat Pencegah Hoaks di Era Informasi Berlebih

29 Oktober 2024   11:16 Diperbarui: 29 Oktober 2024   11:19 89 0
Pernahkah Anda terjebak dalam pusaran hoaks yang beredar di media sosial? Atau mungkin Anda pernah tanpa sengaja ikut menyebarkan informasi yang ternyata tidak benar? Di era digital yang serba cepat ini, kita dimanjakan dengan kemudahan akses informasi. Namun, di balik kemudahan itu, tersimpan ancaman yang serius: hoaks. Informasi palsu yang tersebar luas di media sosial telah menjadi masalah global. Menurut liputan6.com , lebih dari 60% pengguna internet pernah percaya atau membagikan hoaks. Angka ini menunjukkan betapa pentingnya kita meningkatkan literasi digital untuk melawan penyebaran informasi yang salah. Hoaks bukan sekadar berita bohong yang menghibur. Informasi palsu dapat menimbulkan dampak yang sangat serius, mulai dari perpecahan sosial hingga kerugian ekonomi. Berita bohong tentang vaksin, misalnya, dapat menyebabkan penurunan tingkat imunitas masyarakat dan memicu wabah penyakit. Literasi digital menjadi tameng yang ampuh untuk melindungi kita dari dampak negatif hoaks. Dengan meningkatkan kemampuan kita dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menangkal hoaks, kita dapat menciptakan ruang digital yang lebih sehat dan produktif. Artikel ini akan membahas berbagai tips dan trik untuk meningkatkan literasi digital Anda, seperti cara memeriksa kebenaran informasi, mengenali ciri-ciri berita bohong, dan menjadi netizen yang kritis.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun