Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

#Efge

22 Agustus 2010   10:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:48 102 0
Kantong plastik dingin berisi ikan di tangannya. Menurut rumor dia penembak jitu. Tapi lihat di tangan kanannya. itu pisau.

Ada orang mati di pasar. Kepalanya hancur, otaknya berceceran, ususnya terburai. Tapi lihat di tangan kirinya. Itu pisau.

Pengunjung pasar berhamburan keluar. Anak kecil menjerit. Aktivitas pasar terhenti. Mayat dikerubungi. Anyir.

Ada bola mata basah darah di balik ikan. Si tukang tembak berjalan diam. Toplesnya hampir penuh. Bola mata basah darah.

 
----------------------

 
Sepasang sepatu di pinggir jalan. Ukuran tiga enam warna hitam. Seorang anak kolong jembatan. Umuran sembilan belum makan.

Kios rokok. Pedagang asongan. Pengamen. Pengemis. Lampu merah. Rumah bedeng semi permanen. Akua akua mijon mijon.

Lampu jalan. Musik masa kini. Asap kopaja. Lalu ada kereta api lewat di depan rumah bertivi, berkulkas dan beranak empat.

"ayah narik dulu nak. kemaren setorannya kurang 20 rebu. Kamu, Jono, jaga adik-adikmu". Ayah menghilang setelah mengeteng rokok.

Jono ingin sekolah lagi. Seperti tahun lalu. DIhukum karena tidak mengerjakan PR. Dijewer karena nakal. Dipanggil karena nunggak.

 

---------

*sebenarnya ini hanya cerita mini hasil balas-membalas update-an twitter antara saya dan gitaditya. Begitu, break ganti. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun