Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Generalisasi Sejarah

5 Desember 2021   14:22 Diperbarui: 5 Desember 2021   15:06 474 0
Dari data yang ada, kata “Revolusi” dapat menjadi dasar penelitian, sedangkan “Revolusi Pemuda” adalah kesimpulannya. Perlu dicatat bahwa sejarah adalah ilmu yang menekankan keunikan, sehingga penelitian apapun tidak boleh hanya didasarkan pada asumsi umum saja. Generalisasi atau kesimpulan umum memang diperlukan dalam sejarah. karena sejarah adalah ilmu pasti. Orang yang tidak menggeneralisasi tidak dapat membedakan "pohon" dari "hutan" atau membedakan "hutan" dari "taman". Generalisasi sejarah dapat menjadi spesifikasi atau bahkan anti-generalisasi untuk ilmu-ilmu lain. Generalisasi memiliki dua tujuan, yaitu saintifik dan penyederhanaan.
 
Saintifikasi/Ilmiah
 Saintifikasi juga merupakan ilmu yang menarik kesimpulan umum dan  melihat teori yang lebih besar karena sering kali berbeda dari generalisasi pada tingkat yang sempit Dengan adanya konstanta sesuatu  dapat diprediksi secara ilmiah, tetapi dalam ilmu-ilmu sosial (termasuk sejarah) ramalan tidak penuh dengan kepastian dan hanya berupa kemungkinan-kemungkinan.
 Contoh: bagi Marxisme revolusi adalah perjuangan proletariat melawan borjuasi, tetapi revolusi Indonesia bukanlah perjuangan kelas yang mengkritisi sumber penafsiran dan penulisan
 
Simplifikasi/Penyederhanaan
Simplifikasi adalah penyederhanaan analisis. memudahkan tugas sejarawan. Bahkan, ada metode penelitian sosial yang mengklaim bahwa orang datang ke lapangan dengan kepala kosong.Tetapi Anda harus menyederhanakan untuk menulis sesuatu.
 Contoh: Peristiwa di Paderi pada tahun 1803-1838 berakhir dengan konflik antara kelompok agama dan kelompok adat yang berkembang menjadi perlawanan terhadap penjajah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun