Para idealis percaya akan adanya kenyataan spiritual dibalik semua kejadian dan penampakan. esensi dari kenyataan spiritual adalah Berpikir(rescogitans). ini terjadi karena pengamatan secara emiris tidak bisa mengukur kekuatan dari spiritualitas dalam setiap kejadian. tetapi kekuatan spiritual dapat diukur dengan kemampuan rasional, perasaan, tingkat kreatifitas, dan lain lain. demikian yang digunakan oleh para idealis terkait dengan penyingkapan kenyataan tentang spiritualisme.
dengan diakuinya spiritualitas sebagai kenyataan sejati, tentunya ini tidak berarti bahwa paratokoh idealis sekonyong-konyong tidak mempercayai adanya kekuatan-kekuatan bersifat fisik serta menolak adanya hukum alam. sebagaimana diungkapkan bahwa, "kekuatan fisik dan hukum alam itu memang ada, tetapi keberadaannya merupakan sebuah manifestasi dari kenyataan atau kekuatan yang sejati dan lebih tinggi, yakni Roh absolut. (Hegel, 1770-1831). sebagaimana dipercayai bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini tidaklah hanya sebuah kebetulan, tetapi telah diatur terlebih dahulu oleh kekuatan spiritual.
kenyataan-kenyataan yang lainnya akan dijelaskan dalan Dualisme dalam Filsafat.