Kasi Binadik Made mewakili Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur menyampaikan 50 warga binaan dibekali bagaimana pentingnya mengetahui Cara Untuk mengantisipasi telur adiksi yaitu sebuah mata rantai yang tidak dapat terpisahkan. Telur Adiksi terdiri dari drugs, uang, seks, virus HIV/AIDS, Hepatitis C & PMS (Penyakit menular seksual), kekerasan, dan kriminalitas. Semua bagian ini saling berhubungan, jika satu telur terpecah maka bagian yang lain akan mengikuti.
Dalam suasana kelompok, peserta juga dapat lebih terbuka dan terhubung dengan individu lain yang menghadapi situasi serupa, sehingga mereka tidak merasa sendirian dalam perjuangan melawan ketergantungan narkotika. Para konselor memberikan arahan serta dukungan yang diperlukan untuk memastikan bahwa proses rehabilitasi berjalan efektif.
Terapi kelompok ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung, di mana peserta dapat berbagi pengalaman, tantangan, serta perasaan mereka selama proses rehabilitasi. Melalui interaksi dan diskusi kelompok, peserta diharapkan dapat saling belajar, memberikan dukungan satu sama lain, dan mendapatkan bimbingan dari para profesional untuk memperkuat proses pemulihan mereka, imbuhnya.
Kegiatan ini merupakan bagian penting dari pendekatan holistik dalam rehabilitasi narkotika di Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, yang berfokus tidak hanya pada aspek fisik, tetapi juga mental dan emosional peserta, guna mencapai pemulihan yang berkelanjutan, pungkasnya.