Mohon tunggu...
KOMENTAR
Vox Pop

Mengenal ISIS Lewat Konferensi Terorisme di Jakarta (1)

15 Mei 2015   11:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:02 44 0
Beberapa waktu lalu sebuah acara digelar bertajuk International Conference on Terorism & ISIS di Jakarta yang teoatya jatuh pada tanggal 23 Maret lalu. Acara ini hasil kerjasama antara endropriyo Strategic Consulting, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Polri, Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Bahkan acara ini dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), mantan Presiden Megawati Soetakarnoputri, beberapa utusan negara-negara sahabat, dan tentu saja tokoh-tokoh penting dunia intelijen.

Salah satu yang membuat saya tertarik adalah pemaparan dari Prof Rohan Gunaratna yang juga sorang akademisi dan ahli dalam kajian teorisme dunia. Rohan mendapatkan kesempatan untuk memaparkan struktur organisasi ISIS dan perkembangannya di Asia khususnya di Indonesia. Dalam pemaparannya, Rohan memperlihatkan stuktur organisasi ISIS dunia dan menyebutkan tiga nama pimpinan tertinggi ISIS yang dipimpin oleh Ibrahim Awwad Ibrahim Ali al Badri al Samari dengan code name: Abu Bakr al Bahghdadi. Abu Bakr al Bahgdadi ini diapit oleh Fadel Ahmad Abdullah al Hayali (Abu Muslim al Turkmani) yang memegang posisi sebagai Deputy di Irak dan Abu Ali Anbari (Abu Ali al Anbari) yang memegang wilayah Suriah.

Pertama-pertama saya akan menuliskan fungsi para dua Deputi ISIS di atas. Baik Abu Muslim dan Abu Ali Anbari membawahi 12 pimpinan di masing-masing wilayah di Irak dan Suriah. Keduanya juga kan ada yang mengorganisir 8 departemen ISIS yaitu Finansial Counsil, Leadership Counsil, Military Counsil, Legal Council, Fighters Asistance Council, Security Council, Intelegence Council, dan Media Council.

Sementara itu, pimpinan tertinggi ISIS Abu Bakr al Bahghdadi membawahi dua wilayah penting yaitu Shura Council yang berhubungan dengan perang dan wilayah yang satunya disebut cabinet advisors. Untuk Cabinet Advisors terbagi lagi menjadi dua yang pertama bertugas sebagai pimpinan yang disebut Caliph yang diserahkan kepada Abu Abdul kadr, Abu Mohammed, Abu louly aka Abu Ali, dan Abu Salah serta dewan penasehat langsung yaitu Abu Hajar al Assafi, Abu Kassem, dan Abu Abdul Rahman

Selanjutnya masuk ke dalam sumber dana ISIS. Rohan menyebut ada empat sumber pendanaan ISIS. Pertama adalah private donor yang bersumber dari Saudi Arabia, Kuwait, Turkey dan Qatar dan yang kedua adalah pendanaan dari sumber-sumber intelijen dari beberapa negara. Pendanaan ISIS juga diporeleh dari domestic income dengan cara mengontrol pusat-pusat ekonomi daerah yang diduduki dan terhitung sejak tahun 2013 pendapatan di wilayah-wilayah itu mencapai $ 8 juta dollar per bulan. Sumber lainnya adalah hasil penjualan minyak yang mereka ekspor denga perkiraan mencapai 9.000 barel per hari dan total produksi sekitar 80.000 barel per hari dengan rata-rata pendapatan sekitar $ 8 juta dollar per hari.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang juga didapuk sebagai pembicara dalam acara itu mengatakan pendanaan Negara Islam Suriah dan Irak (ISIS) di Indonesia memang berasal dari jaringan internasional. Sayangnya JK tidak mengetahui berapa jumlah pasti besaran aliran dana yang masuk ke Indonesia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun