Sama, sama seperti saat kamu punya tujuan hidup untuk membahagiakan seseorang saat kamu bisa memilikinya. Tapi suatu saat kamu harus melepasnya, Â dengan penuh rasa ikhlas karena dia berhak mendapat tempat paling nyaman untuk hidupnya. Dan bukan kamu.....bukan.
Melihat seseorang pergi menepi dari hidup kita kadang menyedihkan, kehilangan sebuah kebiasaan untuk hidup bersama, kehilangan kebiasaan untuk tertawa lepas bersama, kehilangan kebiasaan untuk menghabiskan waktu bersama, kehilangan kebiasaan untuk menanggul sedih bersama, kehilangan senyumnya, kehilangan waktu.......untuk bersama.
Saat itu aku berusaha menyayangimu sebagai sebuah kebiasaan. Tapi setelah kebiasaan itu kau ajak tuk sudahi, aku hanya tersenyum pilu. Untung saja airmataku tidak jatuh di depanmu.
Jangan membelakangiku, lebih baik kau tinggalkan aku deminya. Daripada aku harus berjalan mengenap mengungpulkan nafasku saat melihat kalian. Apa perhatianmu kini hanya sebuah ilusi? Jika memang hanya sebuah ilusi biarkan ia tinggal bersama kenangan lalu kita. Tidak ada seorangpun yang ingin dijadikan pilihan. Aku senang kau bisa perduli kepadaku, aku senang kau masih meluangkan waktumu untukku, aku senang kau masih disini. Namun jika tujuanmu bukan aku lagi, kau bisa datang dengan senyum bahagia untuknya. Bukan aku.