Dalam malam menjelang larut ini, aku sempatkan diri ini untuk menuliskan surat ketiga untukmu. Surat yang ku harap mampu memunculkan senyuman di wajahmu. Aku telah bercerita bagaimana aku takut kehilanganmu pada surat pertamaku, apa kau ingat? Dan aku menuliskan bagaimana aku mengagumimu pada surat kedua ku. Dan kini jemari ini mulai terasa gatal untuk menuliskan kembali surat untukmu. Kau rindu ku kirimi surat bukan?