Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Membaca Karakter Presiden SBY Berdasarkan Quranic Power

23 April 2013   14:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:44 1369 0
Konsep membaca potensi diri dan karakter versi Quranic Power awalnya dikenalkan oleh orang tua saya. Keduanya kemudian menyebutkan karakter-karakter saya, hingga potensi dalam diri saya berdasarkan Quranic Power temuan Agus Suryaman. Selain potensi diri, disebutkan pula kelemahan-kelamahan saya baik kelemahan dalam sifat buruk/sifat baik hingga potensi gangguan pada tubuh. Anehnya, isi dari keterangan-keterangan tentang diri saya, hampir sepenuhnya benar/cocok. Salah satunya yang menurut saya benar adalah saya berbakat dalam bidang menulis. Memang benar, saya merasa passion saya adalah dalam bidang menulis. Meskipun baru sekedar curhat-curhatan di blog gretogan hehehehe.

Apa yang dilakukan oleh kedua orang tua saya ternyata telah dibuktikan pada beberapa kerabat dan sahabat. Tidak sedikit dari mereka yang minta agar dibacakan karakternya. Mulai dari suaminya, istrinya, mertuanya hingga anak-anaknya. Agar setidaknya kita bisa lebih memahami karakter-karakter mereka sehingga bisa lebih tepat dalam bersikap dan bertindak.

Kemudian saya diajarkan oleh kedua orang tua saya cara membaca karakter seseorang berdasarkan ilmu Quranic Power. Setelah berpuasa selama empat puluh hari, akhirnya saya dianggap mampu melakukan perhitungan membaca karakter orang lain. Yang harus dijadikan tujuan adalah niat baik dari membaca karakter seseorang, dan bukan untuk mengetahui sisi kelamahannya saja. Quranic Power bukan hanya memberikan informasi tentang karakter diri seseorang tapi juga memberikan solusi bagaimana meningkatkan kemampuan seseorang dengan bantuan kitab Suci Al-Quran. Saya merasa amalan-amalannya adalah amalan yang selama ini banyak saya tinggalkan. Misalnya jarang membaca Al-Quran, jarang berdoa pada Allah SWT sampai-sampai kadang terlena dengan kehidupan duniawi. Naudzubillah.

Nah, setelah beberapa kali berhasil membaca karakter beberapa murid saya. Saya memiliki kesimpulan bahwa Quranic Power ini cocok sekali untuk seorang guru seperti saya. Terutama untuk mengenal lebih dekat sifat para murid sehingga bisa mengenal masing-masing potensi dari mereka kemudian diramu agar pembelajaran di kelas bisa berjalan lebih sinergis karena mempertimbangkan masing-masing potensi pada masing-masing siswa. Meskipun tidak 100% berjalan secara ideal setidaknya saya mampu lebih mengenal dan lebih dekat dengan anak didik saya.

Kemudian selintas terpikir dalam diri saya untuk membaca karakter Presiden SBY yang selama ini dikenal sebagai sosok yang peragu. Untuk mengetahui lebih lanjut berikut adalah hasil membuka juz dari Presiden SBY yang dibandingkan dengan mantan Presiden Soeharto . Kebetulan pak SBY beragama Islam jadi tidak ada salahnya jika solusinya memang harus lebih mendekatkan diri pada Al-Quran jika terdapat beberapa karakter negatif. Kenapa dibandingkan dengan alm. Pak Harto? Karena sepertinya saat ini banyak yang rindu dengan beliau. Jadi tidak ada tendensi apapun disini.

SBY - 9 September 1949
Setelah di hitung ternyata pak SBY masuk dalam kategori Juz 17
Secara umum karakter dan potensi dasar dari Juz 17 memiliki potensi dan karakter dasar sebagai berikut;


  • Memiliki potensi mampu membaca fenomena Ayat-Ayat Allah secara baik – tergantung modal ilmu yang dimilikinya. Ada kecendrungan juga menyukai spiritual (Al-Israa)
    Memiliki kemampuan verbal yang cukup baik (Al-Anbiyaa)
    Humanis & anti diskriminasi & menyukai persaudaraan (Al-Hajj)
    Tulus dalam membantu – jika tidak terkendali dapat boros (Al-Ikhlas)
    Pandai mengemas sesuatu yang kecil-sederhana menjadi besar (An-Nabaa)
    Umumnya orang yang dipayungi Surat ini sangat memperhatikan komunikasinya dengan sesama. Ia akan menjadi orang yang menyukai kebijakkan yang dapat menghantarkan manusia kepada kemuliaan. (Al-Insan)
    Jika kurang spiritualnya maka pengaruhnya mudah terjebak pada kondisi merasa lebih tinggi atau mulia dari yang lain – dan cendrung mudah jatuh. Jika potensi ini ditempatkan secara tepat maka umumnya mereka akan selalu menjadikan paradigma hidupnya begitu tinggi yaitu pada tempat yang tertinggi sesuai dengan pandangan hidupnya. (Al-A’raf )
    Cepat tersinggung – ngambek (Yunuus)
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun