Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Pilihan

Hidung Ungu untuk Pertama Kali

10 Juli 2014   05:47 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:48 141 2
[caption id="" align="aligncenter" width="526" caption="Suasana lengang di TPS 43 Pondok Benda, Pamulang (dokpri)"][/caption] Gara-gara Piala Dunia, akhirnya saya salah satu dari sekian warga Indonesia yang bangun kesiangan. Setelah nonton Jerman lawan Brazil dengan kemenangan telak, kemudian saya shalat shubuh. Kebiasaan buruk setelah shalat shubuh, malah tidur, padahal justru tidak baik untuk kesehatan. Tapi, mumpung lagi liburan akhirnya tidur lanjuutttt. Bangun-bangun ternyata jam sudah menunjukkan pukul 09.00 pagi. Siap-siap mandi lalu memandikan si kecil yang baru berusia 4 tahun. Setelah itu menyuapinya sambil main-main. Repotnya punya anak ya begini. Setelah semua beres lalu berangkat ke TPS 43 di sekitar rumah juga. Awalnya sedikit ragu bisa nyoblos langsung. Eh, ternyata lowong banget. TPS serasa punya sendiri. hehehe. [caption id="" align="aligncenter" width="526" caption="Ebeb ikutan masukin surat suara (dokpri)"][/caption] Gak pake ribet kemudian anggota PPS yang menerima langsung mempersilahkan saya dan istri saya masuk. Sementara sikecil ikut ngintil di belakang ibunya. Saya menerima surat suara dengan sigap dari ketua PPS. Setelah itu masuk bilik suara. Praktis disana hanya ada petugas saja. Tidak ada pemilih lainnya. Ah, barangkali semua sudah nyoblos, cuma saya doang yang telat hahahaha. Kayaknya para petugas udah bosan menunggu. Wajahnya udah ketekuk-tekuk. Untunglah masih ada beberapa warga yang menyusul di belakang. Proses nyoblos tidak sampai lima menit. Gak pake ribet lagi. Tinggal coblos nama atau gambar presidennya aja. Beda dengan pileg. Tenyata saya salah nyoblos tidak sesuai tata cara yang benar padahal sudah punya jagoan. Wal hasil karena salah, suara masuk ke partainya bukan ke calonnya, Hadeuh. Abis masukin surat suara buru-buru celup kelingking. Gak mau terbawa arus copras capres cukup kelingking aje hehehe. Biar lebih ekstrem colek dikit di idung. Eh ternyata pori-pori idung melar jadi tinta langsung nyerep. Percobaan kedua masih sama, setelah olesan ketiga barulah tinta tampak di kamera. Selfie dulu sebelum meninggalkan TPS, cheeesseeeee :)) [caption id="" align="aligncenter" width="526" caption="Ekstreemm man, celup di hidung (dokpri)"][/caption] Settingan TPS memang serba sederhana, tampaknya di minimalisir supaya honor petugas bisa lebih besar adanya hahahaha. Soalnya saya juga pengalaman jadi anggota PPS waktu di Komp. DPR RI dulu tahun 2004. Semua transparan kalau di rumah jabatan. Meskipun mayoritas PDIP tapi kita semua udah kayak keluarga. Udah pasti lah yang menang dulu di komp. DPR RI PDIP. Secara kursinya di parlemen paling banyak. Belum keluarga dan asisten RTnya. Bahkan supirnya. Nah, di TPS 43 Pondok Benda ini rada beda dengan pileg sebelumnya. Saat pileg lebih ramai karena ada perpustakaan dadakan. Jadi yang antri bisa sambil baca-baca buku. Belum lagi iming-iming door prize nya. Soalnya jumlah golput saat pileg memang tinggi. Sedangkan saat pilpres justru pemilih melonjak. Jadi gak perlu pake door prize segala. Walhasil saya puas dengan pesta demokrasi 2014 ini. Beda dengan sebelum-sebelumnya. Hiruk pikuknya pun beda dan bergema hingga social media. Meskipun versi quick count sudah keluar, saya tetap legawa dan bahagia, siapapun yang jadi pemenangnya semoga bisa membawa rakyat menjadi lebih makmur dan sejahtera. Salam Hangat @DzulfikarAlala

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun