Sabtu, 13 November 2021.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi tentang pengabdian kepada masyarakat.
Selain itu juga menambah wawasan para mahasiswa KKN RDR-77, mengenai ternak sapi perah. Dalam kunjungan tersebut, mahasiswa mengetahui tata cara beternak dan pemerasan susu sapi dengan baik.
Selain memerah sapi masyarakat di dusun Banyudono juga membudidayakan kotoran sapi, yang diolah menjadi biogas, namun tidak semua masyarakat melakukan pengolahan biogas tersebut, karena syarat pengelolaan biogas minimal harus mempunyai 5 ekor sapi dan kebanyakan terhambat oleh tempat pengolahan.
Salah satu pemilik ternak sapi perah, Bapak Sriyanto menjelaskan, bahwa ia ternak sapi perah sejak 2017 bersama istrinya.
"Dalam pemerasan, dilakukan 2 kali sehari,pagi sekitar jam 05.30 WIB dan sore sekitar jam15.30 WIB " Ucapnya menjelaskan.
sebelum pemerasan biasaya sapi diberi makan dan minum terlebih dahulu biar air susunya banyak, dan ketika mau memeras agar sapi dan puting susu sapi dibersihkan terlebih dahuku agar kotoran sapi tidak masuk kedalam susu. kemudian ketika memulai memeras terlebih dahulu olesi minyak keputing sapi agar sapi merasa nyaman dan tidak sakit.
"Semua susu yang saya peras, saya jual benar-benar murni susu sapi, tidak ada campuran apa pun. Soalnya terkadang ada petani perah sapi yang curang, biasanya yang seperti itu jual susunya sudah dicampuri dengan air biasa, agar volumenya naik, namun sekarang ada alat yang bisa mendeteksi susunya mengandung air biasa apa tidak dan jika mengandung air biasa atau campuran harganya juga beda" tutur bapak Yanto.
Menurutnya, setiap satu sapi dalam satu kali pemerasan biasanya bisa menghasilkan 3-4L.
Hasil perasan, setiap hari diambil oleh pengepul yang datang kerumah untuk disetorkan ke salah satu PT susu.
"untuk perliternya, dijual dengan harga Rp. 6.500 ke pengepul" Ujarnya.
Bapak Sriyanto menambahkan, mayoritas warga di Banyudono menernak sapi bertina, karena sapi betina setiap harinya bisa menghasilkan uang, sehingga bisa untuk biaya beli bahan pangan sapi setiap hari. Dan untuk perkembangbiakannya, sapi tidak berkembangbiak dengan cara perkawinan, akan tetapi melalui suntikan, sehingga cara tersebut lebih mudah dan praktis dari pada berkembangbiak dengan cara mengawinkan antar sapi.