"Ya pak...?" sapaku begitu tersambung
"Fin, kau dimana ? Itu dicek ya aplikasi aduan kita..." kata pak Bos dengan nada serius
"Masih di luar sebentar pak...baik pak...ini langsung ke kantor mengecek aplikasi..." jawabku semakin panik.
"Ya.." pak Bos mengakhiri telepon
Aku segera menyeruput sanger yang masih tersisa setengah cangkir. Tak peduli belum habis, aku langsung bangkit menuju kasir cafe.
Raisa, temanku ikut tergopoh-gopoh mengikuti langkahku.
"Sanger dua dek..." kataku ke kasir
"Tiga puluh ribu kak..." jawab kasir ramah
Entah kenapa, tiba-tiba terlintas untuk membawakan kopi untuk pak Bos.
"Kira-kira pak Bos mau gak ya aku bawain kopi ?" tanyaku minta pendapat Raisa
"Dia ngopi kan ? pasti mau lah..." jawab Raisa yakin
Aku langsung kembali order kopi ke kasirnya.
"Dek, bos aku biasanya minum kopi apa ya ?" tanyaku ke kasir
"Lah pake nanyak...mana lah dia tau bos kau Fin !" protes Raisa disambut tawa geli kasirnya
Aku tersenyum bego, "iya ya...hehee"
"Kalo bapak-bapak biasanya Americano sih kak..." tawar kasirnya
Aku manggut-manggut, "Oh, boleh deh...bungkusin Americano panas satu ya...gak pake lama ya dek..." putusku setuju
"Oke kak, jadi semuanya empat puluh ribu ya kak..." kata kasirnya
Aku memberikan selembar uang lima puluh ribu ke kasir.
"Baliknya untuk kau aja dek..." kata Raisa tanpa merasa berdosa
"Eh nggak donk coy...balek sepuluh ribu lumayan bayar parkir ama lunasin utang pisang goreng Wak Sami..." tolakku sambil menjitak jidat Raisa
Adek-adek kasirnya terkekeh melihat tingkah kami yang memang sering random gak jelas.
*
Aku buru-buru masuk ke ruanganku. Setelah merapikan pakaian dan bedak, aku pun segera melangkah menuju ruangan pak Bos.
Sebenarnya bukan bermaksud kecentilan ya, tapi memang kebiasaanku sebelum masuk ruangan pak Bos harus tampil rapi dan cakep. Menurutku penampilan itu penting sebagai bentuk rasa hormatku pada atasan. Asekkkk...hehee...
Aku mengetuk pintu dan perlahan masuk.
Pak Bos menatapku sambil tersenyum melihatku masuk sambil membawa cup kopi khas cafe.
"Wah bawa apa Fin ?" sapanya dengan mimik sumringah
"Kopi pak...Americano buat bapak..." jawabku malu-malu.
Aneh sih ya...harusnya pak Bos yang salting aku bawain Americano...loh kok ini malah aku yang salting.
Aku meletakkan cup Americano di meja pak Bos dan duduk di hadapannya.
Pak Bos menyambut dengan antusias kopi yang kusajikan. Cup bertutup itu langsung dibuka dan diseruputnya dengan senang.
"Makasih ya...enak ini..." puji pak Bos yang membuatku melayang
"Fin gak tau benar apa enggak jenis kopinya pak...saran kasir cafenya sih Americano aja...ya udah Fin pesan Americano..." jelasku gak pede
Pak Bos ketawa geli, "iya bener ini udah...ini selera saya memang..."
Aku lega.
"Tapi kalo udah minum ini biasanya...." ucap pak Bos
"Knapa pak ? Gak bisa tidur ya pak ? atau malah ketiduran ?" Tebakku menyela
"Bukan...biasanya bawaannya pengen jalan-jalan..." jawab pak Bos sembari tersenyum manis banget
Aahhhhhh...apa nggak salting parah aku ??? spontan overthinking donk akunya. Berasa itu semacam kode gak sih ? hahaaa...duh ke-GR-an aku !
"Ya udah jalan-jalan donk pak..." kataku mencoba stabil hihihiiii
Pak Bos terus tersenyum sambil menyeruput Americano dan memandangku *Halah*
Aku gelagapan, "Oya pak, tadi bapak suruh Fin cek aplikasi aduan...emang ada info aduan ya pak ?" tanyaku mengalihkan ke-GR-an ku
Pak Bos menggeleng, "nggak ada...cuma ngingetin aja sih biar gak lupa cek aduan..." jelas pak Bos santai
Aku tersenyum, "OOO gitu pak...kirain ada laporan aduan...soalnya Fin udah koneksikan dengan email di hape pak...jadi kalo ada aduan baru bakal ada notifikasinya..." terangku sedikit geli
"Iya nggak ada apa-apa...cuma ngingetin aja..."
"Oya pak, di luar ada tamu yang mau ketemu bapak katanya..." kataku
"Saya lagi sibuk bilang ya...ini masih banyak yang harus dikerjakan..." jawab pak Bos sambil memegang kepalanya
"Knapa pak ? pusing bapak ?" tanyaku khawatir
"Iya, tahun ini target ribuan usulan surat keputusan harus tercapai Fin...makanya saya sibuk..." sambil menunjukkan tumpukan berkas di mejanya
"Ada yang bisa Fin bantu pak ?" tanyaku menawarkan bantuan
Pak Bos tersenyum, "Fin bantu handle tamu yang di luar itu aja ya...hehee..." jawab pak Bos sabar
Aku menyambut dengan senyuman juga, "iya pak...siap pak..." ucapku sebelum akhirnya mohon izin meninggalkan ruangan dan kembali ke ruanganku untuk menemui tamu pak Bos tadi dengan hati yang berbunga-bunga hehee...
***