Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Bijak Atau Hanya Sekadar Dewasa

25 Agustus 2011   02:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:29 110 0
Apa yang orang harapkan dari waktu yang tak pernah diam? Kita mugkin menerima "sang Waktu" yang terkesan tak acuh dengan ketergesaannya pergi dan sebagai kompensasi dari berjalannya waktu kita selalu berharap imbalan "kedewasaan". Dewasa yang diartikan sebagai pertanda akil baliq. Kedewasaan identik dengan jalan pikiran. Setidaknya itu yang selalu kita harapkan dari seseorang atau diri kita sendiri ketika make a wish di hari ulang tahun.

Salah seorang teman pernah mengirim sms singkat "Dewasa menurut kamu apa sih?" Enteng ku jawab "Ketika kau mampu berpikir dengan pola pikir orang lain." Artinya, mampu menempakan diri pada posisi orang lain dalam sebuah perkara. Dengan begitu kita dapat meninjau perkara tersebut dari sudut pandang berbeda sehingga pengambilan keputusan atau penilaian dapat mengurangi sedikit keegoisan dan menghindari kepicikan berpikir.

ku pikir tak ada yang paling tinggi derajatnya dari pola pikir yang dewasa. Namun, ternyata ada. Kita bisa saja dewasa. Cepat atau Lambat, kedewasaan akan menyapa baik dengan bertambahnya usia atau faktor lain, misalnya banyak tidaknya masalah yang kita hadapi. Kedewasaan tidak lagi menjadi sesuatu yang mahal. Yang mahal adalah menjadi bijak. Tidak selamanya kebijaksanaan mengikuti kedewasaan. Menjadi dewasa itu mudah, tetapi menjadi bijak perlu tanda tanya yang besar untuk diri kita masing-masing, seberapa bijakkah kita???

Kebijaksanaan tak selelu mengikuti kedewasaan, tetapi kebijaksanaan selalau diikuti kedewasaan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun