Pembinaan Kemandirian dilaksanakan secara rutin dengan dipandu oleh petugas Lapas Tahuna yang berpengalaman dalam bidang kerajinan kayu.
Warga Binaan diberikan bimbingan dan pengajaran secara intensif tentang teknik dan proses pembuatan meubelair, mulai dari pemilihan bahan baku hingga penyelesaian produk akhir. Dengan fasilitas yang memadai, warga binaan diharapkan dapat memaksimalkan potensi yang ada dan menghasilkan karya-karya berkualitas.
Kepala Lapas Kelas IIB Tahuna, Iskandar Djamil, menekankan pentingnya program ini dalam mendukung reintegrasi sosial Warga Binaan. ia mengatakan, "Pembinaan Kemandirian adalah salah satu upaya Lembaga Pemasyarakatan untuk membekali Warga Binaan dengan keterampilan yang berguna. karena dengan memiliki keterampilan yang baik, mereka dapat lebih mudah beradaptasi dan mendapatkan pekerjaan setelah bebas nanti." ujarnya.
Iskandar juga menyatakan bahwa program ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan keterampilan, tetapi juga untuk membangun rasa percaya diri dan meningkatkan motivasi Warga Binaan. "Kami ingin mereka memiliki keterampilan yang dapat digunakan di luar sana, sehingga mereka dapat mandiri dan tidak kembali ke jalan yang salah," pungkasnya.
Pembinaan Kemandirian tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga membuka peluang bagi Warga Binaan Lapas Tahuna untuk menciptakan produk yang bernilai ekonomis setelah menyelesaikan masa hukuman dan kembali ke masyarakat.