Mengangkat pokok pembahasan "Kepercayaan dan Ketenangan dalam Menghadapi Stres" Konselor, Pendeta Calvyn Taunaumang memberikan pemahaman kepada Warga Binaan terkait apa yang dimaksud dengan stress, mengapa stress itu terjadi dan bagaimana cara menyikapinya.
Pendeta Calvyn Taunaumang menyampaikan stres adalah penumpukan perasaan Tertentu yang terkait dengan mental dan emosional, hal yang dapat kita lakukan sebagai wujud pengharapan kepada Tuhan adalah dengan berdoa mencurahkah isi hati serta memohon pertolongan dan perlindungan Tuhan.
"Tidak bisa dipungkiri bahwa selama menjalani masa pidana di dalam Lapas, Warga Binaan mengalami stress yang disebabkan oleh adanya perubahan situasi dan mereka harus beradaptasi dengan lingkungan dan orang-orang baru yang ada di lapas. Maka dengan mempercayakan kepada Tuhan, mencurahkan isi hati dan memohon perlindungan kepada Tuhan adalah cara menyikapi stress yang sedang di alami," ujarnya.
Pendeta Calvyn Taunaumang juga menjelaskan secara jiwa, pikiran, perasaan dan kehendak orang yang stress mengalami gangguan dan Secara roh, orang yang stress akan mengalami kemunduran rohani, hubungan pribadi dan persekutuan dengan Tuhan menjadi renggang. "Ketika menghadapi stres, kita dapat berseru kepada-Nya, menyerahkan segala kekhawatiran kita kepada-Nya, dan memercayai pemeliharaan-Nya," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIB Tahuna, Iskandar Djamil menyampaikan Bimbingan Konseling bagi Warga Binaan wajib dilaksanakan agar mereka bisa menyadari kesalahan dan memperbaiki diri sehingga dapat menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
"Harapan kami, melalui kegiatan Konseling, Warga Binaan dapat menuju kepada pertobatan yang sungguh-sungguh," harapnya.