Hal ini diungkapkan oleh Pendeta O.S Towoliu-Tingginehe saat melaksanakan ujian evaluasi bagi Warga Binaan Lapas Tahuna yang mengikuti Katekisasi. "Kegiatan yang dilaksanakan pada hari ini adalah ujian akhir untuk peserta katekisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi sudah sejauh mana penguasaan materi oleh Warga Binaan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Pendeta O.S Towoliu-Tingginehe menuturkan Keberhasilan pengajaran katekisasi tidak ditentukan oleh kemampuan Warga Binaan dalam menjawab berbagai macam soal dalam ujian, melainkan keberhasilan katekisasi dapat dilihat dari kualitas hidup mereka, dari perubahan-perubahan sikap yang mereka alami.
"Memang akan lebih mudah untuk mengevaluasi proses belajar secara kuantitatif tetapi kita harus mengingat bahwa kualitas iman dan hidup jemaat khususnya Warga Binaan yang mengikuti katekisasi tidak dapat diukur secara sistematis melainkan menjadikan Warga Binaan sebagai anggota sidi yang memahami dan melaksanakan tugas panggilannya dalam kehidupannya secara utuh," tuturnya.
"Kami berharap bahwa proses penerimaan materi katekisasi boleh berdampak dalam kehidupan warga binaan, Baik ketika mereka masih menjalani pembinaan dalam Lapas bahkan ketika mereka akan kembali ke masyarakat, serta ada perubahan sikap ke arah yang lebih baik dan positif dalam tuntunan firman Tuhan," harap Pendeta Towoliu-Tingginehe.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIB Tahuna, Iskandar Djamil, melalui Kepala Seksi Adminitrasi, Keamanan, dan Ketertiban, Lazarus Hontong, selaku Ketua Pengurus Gereja Oikumene Filipi mengharapkan pemahaman akan firman Allah yang telah diajarkan dan didapatkan oleh Warga Binaan selama mengikuti katekisasi dapat diterapkan secara praktis dalam kehidupan sehari-hari, sehingga Warga Binaan miliki kehidupan yang berkualitas dan berspiritualitas baik serta memiliki hidup yang bermakna bagi Yesus, gereja, keluarga dan masyarakat luas.
Ujian Evaluasi bagi Warga Binaan yang mengikuti Katekisasi diberikan oleh Pendeta O.S Towoliu-Tingginehe Bersama  Tenaga Orientasi dari GMIST Efrata Tahuna, Julio Aer dan kegiatan berlangsung dengan baik, semua warga binaan bisa menjawab apa yang ditanyakan oleh para pengajar, dan rata-rata warga binaan boleh menguasai semua materi yang diberikan.