Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Hukuman Yang Cocok Buat Koruptor

8 Juni 2015   10:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:17 271 7

“Ma,kenapa pejabat banyak yang korupsi?” Tanya anakku pagi itu ketika melihat tayangan berita Dahlan Iskan menjadi tersangka korupsi. Rasanya nggak percaya banget. Lho kok bisa?

“Gaji mereka kecil ya ma?” lanjutnya lagi.

Kadang saya jenuh dengan kata korupsi. Yang hampir tiap hari menjadi berita utama. Baik di media cetak maupun elektronik. Sebagai seorang emak dan rakyat biasa, saya sedih. Apa jadinya negeri ini nanti, bila semua para pejabat pada korupsi. Saya juga khawatir anak-anak akan lebih mengingat kata korupsi dibanding Revolusi Mental.

Bukan hanya narkoba yang sudah  tanggap darurat. Korupsi sepertinya sudah menjadi gaya hidup banyak orang. Bukan hanya pejabat- pejabat saja yang berlomba-lomba melakukan korupsi,coba tengok di sekitar kita. Ada saja yang cuek bebek melakukan korupsi hanya untuk memuaskan perut gendut mereka sendiri. Tanpa peduli orang lain.

Siapa juga nggak eneg, melihat senyum dan lambaian tangan para koruptor, yang seolah olah berwajah baby face, atau berwajah melaz tanpa dosa. Duh ngenes rasanya hati ini.  Heran saya, dibawa kemana rasa malu mereka. Sudah ditangkap masih nebar senyum.  Ingatlah pak bu, banyak anak-anak yang nggak bisa sekolah karena orangtua mereka miskin. Pekerjaan susah, mo makan susah. Gimana mau nyekolahin anak? Gimana seandainya kalian berada diposisi mereka?

Kehidupan dipenjara serasa dihotel, keluar penjarapun hidup mereka masih nyaman, karena harta  hasil korupsi masih lebih untuk menghidupu gaya hidup mereka. Coba saja hukumannya berat, misalnya di hukum mati,bakalan takut tuh yang akan korupsi. Karena hukumannya ringan ya pantes bila mereka semua maju,sikut kiri kanan. Siapa cepat dia dapat. Hehheheheh. Mumpung jadi pejabat, kapan lagi dong bisa korupsi. Mereka lupa akan tanggung jawab sebagai abdi Negara. Seharusnya bekerja untuk memajukan Negara, eh malah sebaliknya. Bisanya hanya ribut, perang kata tanpa solusi.

Betenya lagi, hukuman para koruptor nggak berat, cuma beberapa tahun saja. Coba bandingkan dengan kerugian Negara, yang diakibatkan oleh mereka. beugh nggak sebanding sama sekali. Andai saja mereka tidak korupsi. Mungkin makmur Negara ini. Jalan.jalan pada mulus, nggak seperti celana bolong bolong trus ditambal sana sini. Sekolah juga nggak ada yang reot. Transportasi nyaman, kehidupan rakyat juga aman dan tentram karena pekerjaan mudah.

Bila hukuman mati dianggap melanggar HAM, lantas hukuman apa yang cocok buat mereka, apakah hukuman seperti dibawah ini pantas:

1.    Seperti Remote Survival, koruptor diasingkan ke pedalaman misalnya suku Kurowai di Papua. Pemerintah bekerja sama dengan Kepala suku supaya handle mereka. Nggak usah lama cukup satu tahun, biar mereka merasakan susahnya kehidupan tanpa ada fasilitas apapun. Sekalian mereka dijadikan guru buat anak-anak suku tersebut.

2.    Daripada ditempatkan dipenjara lebih baik ditempatkan dirumahsakit jiwa, satu sel dengan pasien sakit jiwa. Itung itung jadi volunteer.

 

3.    Dimiskinkan. Apa jadinya bila harta benda semua diambil Negara, tanpa diberi sesenpun.

4.    Dipenjara di bunker,kemudian minta paranormal untuk bawa hantu hantu penasaran kesana,misalnya simanis jembatan ancol dan kawan kawannya.

 

5.    Satu sel dengan ribuan binatang seperti tikus, ular,kalajengking Ngebayangin aja merinding. Hiiiiiiiiiii

 

Ya sudah gitu aja deh………

Foto 1 sumber simomot.com

foto 2 sumber

foto 3 sumber

foto 4 sumber

berita39.rssing.com

foto 5 sumber

b1-66ersworld.blogspot.com

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun