Suatu hari, saya bertemu dengan kawan lama. Karena anak kami seumuran dan sama sama perempuan pula. Wajarlah jika ceritanya hanya seputaran anak anak saja. Entah siapa yang mendahului tiba tiba arah pembicaraan sudah berganti topik ke masa depan, apa yang kami harapkan dari calon mantu nanti. Gludak! Anaknya masih kelas empat,mikirnya sudah secepat roket.