Begitulah kekesalan yang kulampiaskan. Kesal juga tak menemukan angkringan. Rinduku suasana kampung halaman. Bagaimana tidak, teh ginasthel dan gorengan tersaji di atas gerobak angkringan itu yummy sekali.
Sepasang anak muda itu tengah duduk di depan meja bertaplak putih. Gelas wine chardonay itu terlihat gagah menyempurnakan romantisme resto. Jelas itu tak cocok bila tersaji di atasnya gerobak HIK. "Tapi jangan dikira tak kalah syahdu lho ya Angkringan di kampungku!"
Barcelona sore ini dapat kupandang jelas. Tatapanku terpaut sebentar pada raut muka yang terlihat bahagia di taman depan hard rock cafe itu. "Tahu kan, sedang apa mereka?". Itulah mereka yang selalu menganggap dunia adalah milik mereka berdua. Kita yang berseliweran di sekitar seolah menjadi patung.
#Diary Kapal Pesiar