Ia mematikan acara berita tengah malam di tv dan memutuskan tetap duduk di sofa menunggu istrinya datang menghampiri
Ia mengambil telepon seluler nya dan melihat lihat pesan di grup chat
Ketiga anaknya mengirim foto liburan mereka bersama nenek dan sepupu mereka hari ini
Terlintas desiran nafsu di kepalanya mengingat mereka hanya akan berdua malam ini
Ia mengirim pesan singkat ke istrinya
[r u ready fr a coach scene? m on e spot now]
Ia menyadari setelah sekian lama tak terdengar suara pintu belakang garasi dibuka, tak juga istrinya datang menghampiri
Ia menuju ke garasi, tak ada sesiapa di sana, tak ada sesiapa di mobil, tapi kap mobil masih hangat tanda mesinnya baru saja dimatikan
Ia mencoba menelepon istrinya tatkala tiba tiba terdengar suara tv menyala
Razak berjalan ke ruang keluarga, tv terlihat baru saja dimatikan
Aneh
Ia menelepon istrinya, setelah dering kesekian kali tak diangkat panggilan terputus, tepat ketika Ia mendengar suara pintu depan rumahnya dibuka
Ia bergegas ke pintu depan, pintu tertutup rapat, sepi
Razak membuka pintu melihat keluar, tak ada sesiapa
Ia kembali menelepon istrinya
, panggilan diangkat
‘halo pa aku…’
‘halo ma kamu dimana?’
‘aku dikamar, kenapa?’
‘tadi kutelpon ngga di…’
‘iya tadi nanggung aku lagi masukin mobil ke garasi’
‘aneh banget…ya udah aku kekamar sekarang’
Pintu kamar Ia buka, kamarnya gelap
Satu persatu lilin menyala dalam keheningan
Razak masih mencoba mencerna apa yang terjadi ketika tiba tiba lampu kamar menyala, terompet ditiup keras, musik mulai berdentum, petasan petasan kertas pesta berhamburan
Hampir saja Ia pingsan saking kagetnya
Didepannya tersaji sepotong besar cake ulangtahun, ya sepotong segitiga besar, bukan secetak cake ulangtahun utuh, disampingnya sebuah lilin besar dinyalakan
Satu persatu lilin lilin kecil dipadamkan
Dibelakang sepotong besar cake ulangtahun berdiri istrinya, ketiga anaknya, ibunya, ibu mertuanya, dan 5 orang sahabatnya
Mereka bertepuk tangan dan bernyanyi lagu selamat ulang tahun untuknya
Razak diminta menyampaikan harapannya dan meniup lilin besar itu
Razak tersenyum, aneh, ada apa ini pikirnya, Ia yakin sedang dikerjai dan memutuskan untuk mengikuti permainan ini
‘aku berharap semua orang orang terdekatku akan selalu bahagia sepanjang sisa umurnya’
Semua orang tersenyum dan mengaminkan permintaannya
Ia mencoba meniup lilin besar itu, tapi lilin itu tak mau padam
Ia tahu hari ini bukan ulangtahun nya, Razak tersenyum
‘hari ini bukan ulangtahunku lho, kalian pasti cuma mau ngerjain aku ya?’
Cahaya lilin besar tiba tiba meredup dan padam kemudian lilin itu hilang, musik sayup sayup tak terdengar, potongan besar cake menghilang seiring menghilangnya orang orang dihadapannya
Ia baru saja berhalusinasi atau…
Kamarnya terang, rapi dan bersih
, tak ada sesiapa di situ
Tiba tiba terdengar suara berita tengah malam di tv
Ia beranjak ke ruang keluarga, tv terlihat baru saja dimatikan
Aneh
Ia menelepon istrinya, setelah dering kesekian kali tak diangkat panggilan terputus, tepat ketika Ia mendengar suara pintu belakang garasi ditutup
Istrinya datang menghampirinya
, berdiri dihadapannya dengan senyum menggoda, kemudian duduk dipangkuannya, merangkul lehernya, berbisik mesra di telinganya
‘I am ready honey’
Razak ingin sekali menceritakan apa yang baru saja dialaminya, namun Ia juga tak ingin merusak suasana romantis saat itu
Ia segera melumat bibir istrinya
Esok pagi, Razak terbangun, Ia masih di ruang keluarga
Sayup sayup terdengar suara orang mengaji di sebelahnya, banyak orang duduk mengelilinginya
Ia bangkit berdiri dan melihat tubuhnya terbaring diselimuti kain
Ia melihat istrinya mengaji di sebelah tubuhnya
Tepat tatkala Razak ingin menyapa istrinya, seberkas cahaya terang menutupi pandangannya dan Ia telah berada di suatu tempat yang asing
Sama sekali asing