Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Orkestra Emosi

6 Desember 2012   01:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:07 88 0
Asap mengepul dari mulut yang lebih banyak diam di antara mereka
Lama lama makin cepat hembusan-hembusannya
Yang lebih sabar, berdiri di sebelahnya sambil memintal-mintal kain bajunya
Matanya mencari celah untuk mengisi pemikiran
Di hadapan mereka berdua duduk yang paling muda
Dia yang selalu mengutarakan berbagai teori dan pendapat, terutama kepada yang duduk di sampingnya
Tak jauh dari mereka, semua huruf demi huruf dituliskan yang tak pernah berbicara
Tapi telinganya merangkul semua suara
Marah selalu terdengar dari yang berjalan mondar mandir
Ia paling tahu semua permasalahan
Yang hadir menyejukkan cuma seorang
Kakinya selalu digoyang-goyangkan
Sebuah pemikiran berhasil diselipkan di antara kemarahan
Satu teori langsung tumbang
Sunyi...
Huruf huruf menanti
Kaki tak lagi bergoyang
Puntung rokok di injak pelan
Asap terhembus panjang
Langkah kaki terhenti
Mereka perlahan menghilang

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun