Hiruk pikuk kota serasa menikam, sampai
jatuh di bawah meja beralas sapi
Tak sengaja melolong di siang bolong
Menyisakan pertanyaan para kakek ompong
'Nduk? Sampeyan niku kalong?'
Walah si Eyang, tidak pernah tau kalau yang melolong itu
sapi, bukan kalong
Menggeret kaki lima langkah ke samping,
Barulah diberi tahu Eyang, tidak perlu jadi sapi,
karena anjing hutan juga tidak kalah necis.
Padahal tadi cuman jatuh,
Tetapi disuruh takdir pergi mencari ruh