Aku senang ketika melihat binar cerah di bola matamu
Ketika kau melangkah gagah tuk jelajah semesta ilmu
Aku berharap ilmu itu mengenyangkanmu
Hingga ia mendarah daging dan menumbuhkan takutmu
Takut.. pada Rabb-mu
Dik..
Kau melangkah bersama do’a ibu-ibu kita
Dengan raga yang dinafkahi oleh keringat bapak-bapak kita
Lalu dihidangkan di hadapanmu menu istimewa
Supaya otakmu terus bekerja, pikirmu bisa menimbang semua dan hatimu tetap terjaga
Dalam jalan.. Rabb kita
Dik..
Hari ini kulihat banyak kalian turun ke jalan
Berbagi tinjuan dan tendangan
Tega menyakiti teman
Bahkan terkapar dengan luka dalam dan tangisan
Dalam sebuah laga.. Tawuran
Dik..
Kau kemanakan do’a ibu dan keringat bapak
Dari mana kau tiru perilaku bak perompak
Apakah dari sebuah gedung milik wakil rakyat..?
Atau film-film kejam penuh lakon penjahat…?
Sedih.. Melihatmu berlaku tak layak hormat
Dik..
Kalianlah benih masa depan bangsa
Yang kan kami titipkan di pundakmu, supaya agama tetap terjaga
Dan kami serahkan kelak di tanganmu, panji-panji penguasa
Dalam hati kami tetap percaya
Kalian.. Bisa.
Dik..
Semangat mengalir di darah pemuda
Perubahan terpahat di benak pemuda
Kejayaan akan tampil bersama pemuda
Harapan besar bagi jaya agama dan negara
Di tanganmu, dik.. Remaja Bau Surga
*Kalimat ‘Remaja Bau Surga’ adalah motto sebuah rohis* (Entah di mana)
Dik… ini untuk kalian semua..