2 Maret 2016 16:25Diperbarui: 2 Maret 2016 16:53280
#1 sireta, payung, dan hujan
kekasih yang baru jatuh cinta akan mendoakan para pawang hujan agar cepat pergi. soalnya gerimis adalah saat-saat paling romantis di Ruteng..
ia buru-buru akan mengambil payung teduh untuk melindungi kekasihnya dari gerimis. Dan lengan mereka pun saling bertemu dengan bahasa bisu.
sireta, kereta yang memindahkan aku dari halaman rumah menuju halaman facebook hanya membisu. kota ini membuat banyak pasangan makin jatuh cinta. cinta mereka bersembunyi dalam payung teduh.
Â
#2 Gerimis di Kota Ruteng
duabelas jam engkau menahan anak orang dengan secangkir kopi di halaman rumah orang sireta hanya melihatnya tersenyum meneguk manis dan sedikit pahit kopi manggarai
duabelas jam gerimis membasahi jalan negara tidakkah kau hitung sudah berapa gelas kita selesaikan menyelesaikan cerita kata demi kata dan gerimis bertahan dalam gelas-gelasnya
‪
#3 hujan, kopi, dan sireta
sireta itu kereta merah yang memindahkan aku dari halaman rumah ke halaman facebook yang kupanaskan sejak hujan semalam dan secangkir kopi menunggu dia kebasahan di hujannya ruteng
#4 lapar, hujan, dan sireta
sireta basah bermata satu menunggu duabelas jam hingga hujan reda mata satunya seperti menangis kapan kau ganti mataku? haruskah kita ke jawa melihat mata baru kita terus berjalan dalam gelap mata cuma satu dan orang-orang terang memaki kita "oe lihat jalan tuh..."
#sekadarpuisi #inspired by payung teduh lagu apa saja. Ruteng 2 Maret 2016.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.